Waspada, Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi Hingga April, BMKG Berikan Penjelasan dan Indikasinya

22 Februari 2022, 15:14 WIB
Ilustrasi Fenomena Hujan Es /Pixabay @maraisea/

Cianjurpedia.com –  Kejadian cuaca ekstrem berupa fenomena hujan es yang disertai dengan hujan lebat dalam waktu singkat dengan kilat/petir dan angin kencang telah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dalam sepekan terakhir. 

Dilansir dari Antaranews, fenomena hujan es yang disertai dengan hujan lebat dalam waktu singkat dengan kilat/petir dan angin kencang ini terjadi di Surabaya, Semarang, serta di Cianjur pada Senin sore, 21 Februari 2022.

Fenemona hujan es ini biasanya terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit.

Baca Juga: Walikota Bogor Bima Arya Nyatakan Siap Naik Kelas ke Jabar 1 atau DKI 1: Tapi Selesaikan Dulu PR yang Ada

Selain itu, fenomena ini lebih banyak terjadi pada masa pancaroba yaitu masa peralihan dari musim kemarau ke musin hujan atau sebaliknya.

Sementara itu, mengutip dari laman bmkg.go.id, berikut ini merupakan indikasi akan terjadinya hujan lebat atau es yang disertai kilat atau petir serta angin kencang berdurasi singkat.

-Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Hal ini disebabkan oleh adanya radiasi matahari yang cukup kuat yang ditunjukkan perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (>4,5 derajat Celsius).

Selain itu, kelembaban yang cukup tinggi yang ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (>60%) juga yang menjadi penyebab udara tersebut terasa panas dan gerah.

Baca Juga: Kota Cirebon, Magelang, Tegal, dan Madiun Naik ke PPKM Level 4 Mulai Tanggal 22-28 Februari 2022

-Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih belapis-lapis), di antara awan tersebut terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

-Kemudian awan tersebut akan berubah warna dengan cepat menjadi abu-abu atau hitam (Cumulonimbus).

-Terdapat dahan atau ranting pepohonan di sekitar tempat kita berdiri mulai bergoyang cepat.

-Saat kita berdiri di suatu tempat, terasa ada sentuhan dingin di sekitarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG di Wilayah DKI Jakarta Hari Ini Secara Umum Cerah Berawan, Namun Tetap Ada Hujan

-Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba. Akan tetapi jika hanya terjadi hujan gerimis, maka kejadian angin kencang terjadi jauh dari tempat kita.

-Jika 1 hingga 3 hari berturut-turut hujan tidak turun pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terkait potensi cuaca ekstrem tersebut yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret dan April mendatang.***




Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: BMKG ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler