Tantang Pemerintah RI, Hacker Bjorka: Saya Masih Menunggu untuk Digerebek

10 September 2022, 19:34 WIB
Ilustrasi Hacker /Pikiran Rakyat

Cianjurpedia.com – Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 6 September 2022, seorang hacker bernama Bjorka mengirimkan pesan menohok untuk Kominfo di BreachForums, yang berbunyi “Berhentilah jadi idiot.”

Pesan tersebut disampaikan Bjorka usai Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menyampaikan tanggapannya atas masalah kebocoran data yang terjadi di Indonesia dengan menyuruh hacker untuk berhenti meretas.

Aksi Bjorka tersebut akhirnya membuat sejumlah pejabat negara geram dan naik pitam.

Seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, ia sempat menyebut perilaku Bjorka adalah sesuatu yang buruk dan melanggar aturan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Olahraga Malam Hari Berbahaya untuk Kesehatan?

Lebih lanjut, ajang saling lempar komentar antara hacker Bjorka dengan pemerintahan Republik Indonesia (RI) pun semakin sengit.

Melihat reaksi dan komentar balasan dari berbagai pemangku kuasa di Indonesia atas perilakunya, Bjorka justru menantang pihak pemerintah dengan menyebutkan bahwa dirinya tengah menunggu untuk ditangkap.

“Saya masih menunggu untuk digerebek Pemerintah Indonesia,” ucap Bjorka, melalui grup Telegram-nya yang beredar di Twitter.

Di sisi lain, Kepala Sekretariat Presiden (Setpres), Heru Budi Hartono juga berniat untuk membawa masalah ini ke jalur hukum.

Heru menyangkal seluruh klaim yang disebutkan Bjorka mengenai kebocoran data rahasia presiden dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Heru juga menegaskan bahwa kabar kebocoran tersebut adalah hoax atau palsu. Dan menurut Heru, pelaku penyebar informasi layak dijerat dengan UU Informasi dan Traksaksi Elektonik (ITE).

Baca Juga: Cek Fakta! Seks yang Aman Bisa Menjaga Kesehatan Tubuh dari Berbagai Penyakit, Berikut Penjelasannya

“Perlu saya tegaskan, itu sudah melanggar UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” ujar Heru, sebagaimana dikutip oleh Cianjurpedia.com dari laman Antara.

Berbagai kecaman dan ancaman dari pihak pemerintah seolah tak menyurutkan langkah Bjorka.

Bjorka malah menjadikan MyPertamina sebagai target peretasan berikutnya.

Bjorka juga menyebutkan bahwa alasan di baliknya adalah untuk mendukung rakyat Indonesia yang menentang dan melakukan unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM.

“Untuk mendukung rakyat yang sedang kesulitan menggelar demo di Indonesia akibat naiknya harga BBM, Saya akan membocorkan database MyPertamina segera,” tulis Bjorka, yang dibagikan oleh akun Twitter @darktracer_int.

Sebagai informasi, nama Bjorka bukanlah sosok baru di kalangan netizen Indonesia. Dalam dua tahun terakhir Bjorka kerap bermain-main dengan data krusial publik di tanah air.

Secara berkala, akun Twitter @darktracer_int memetakan kebocoran data yang terjadi atas ulah Bjorka, di antaranya ialah data 26 juta pelanggan IndiHome, hingga 105 juta data rakyat yang bersumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler