Bagai Dua Sisi Mata Uang, Tsunami Aceh 2004 dan Palu 2018 Ingatkan Sisi Baik FPI

- 9 Desember 2020, 12:10 WIB
Logo FPI.*
Logo FPI.* /Wawan S/

Melalui unggahan videonya juga, ia mewawancara mantan sekretaris kabinet era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam. Dipo mengatakan, saat hari ke-4 pasca tsunami Aceh, ia mengunjungi kota Serambi Mekah itu.

Ia mengungkapkan, dirinya menyaksikan langsung dengan mata kepalanya sendiri bahwa yang ada di Aceh hanyalah anggota FPI bersama TNI. Bahkan, mereka mengangkut ribuan mayat ke dalam truk untuk dibawa ke pemakaman.

Baca Juga: Setan Merah Tersingkir dari Liga Champions di Kandang RB Leipzig

“Saya enggak melihat tuh ada parpol baju merah, baju kuning, baju hijau yang turun. Yang saya lihat hanya FPI. Mereka membantu TNI menguburkan sama-sama. Saya juga melihat mayat-mayat mengambang, tersangkut di bawah jembatan,” ungkapnya.

Dipo yang melihatnya merasa salut terhadap FPI, "mereka tidak kenal lelah dan tidak takut melihat ribuan mayat bergelimpangan," lanjut Dipo.

Selain tsunami Aceh 2004, Hersubeno juga kembali mengingatkan kiprah FPI dalam bencana tsunami yang menimpa Palu pada 2018 lalu.

"Kiprah FPI di daerah bencana ini bahkan kemudian menjadi sorotan dari media-media massa internasional," kata Hersubeno.

Pada Juni 2019, media asal Amerika Serikat, Washington Post mengunggah sebuah artikel yang berjudul "When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help" (Ketika Bencana Melanda, Kelompok Islamis Indonesia Yang Pertama Membantu).

Baca Juga: 6 Anggota FPI Tewas Saat Bentrok Dengan Aparat Kepolisian di Tol Cikampek

Artikel yang ditulis Stephen Wright ini sebagian isinya menceritakan tentang korban bencana gempa dan tsunami Palu, bernama Anwar Ragaua.

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah