Anggota DPR: Petani Lebih Percaya Pupuk Kimia Dibanding Pupuk Organik  

- 30 Januari 2021, 21:28 WIB
Ilustrasi petani
Ilustrasi petani /ANTARA FOTO/Syaiful Arif/aww./ANTARA FOTO

 

Cianjurpedia.com - Pupuk organik belum diminati secara luas oleh para petani di Indonesia. Para petani lebih mempercayai pupuk kimia yang diyakini mampu meningkatkan produksi tanaman pangan.

PT Pupuk Indonesia sendiri belum sanggup memproduksi massal pupuk organik lantaran penggunaannya masih rendah. Penggunaan pupuk organik sangat terkait dengan mindset para petani yang sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia.

Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengatakan pupuk organik sesungguhnya sangat baik karena mengandung pelbagai zat yang membantu perkembangan tanaman.

Baca Juga: Rangkul Rabithah Alawiyah, Kapolri Ajak Para Keturunan Nabi Sampaikan Dakwah Menyejukkan

Namun minat para petani terhadap pupuk organik sangat rendah sehingga jenis pupuk ini belum bisa diproduksi massal. Petani juga enggan membeli pupuk organik produksi pabrik karena bisa membuat pupuk organik sendiri.

"Pupuk organik bagus. Tapi mindset petani kita susah. Mereka bisa bikin pupuk organik sendiri. Sekarang pupuk kandang saja jarang. Mereka merasa kalau tidak pake pupuk kimia khawatir produksi lahannya tidak maksimal. Itu jadi problem sendiri," ungkap Achmad Baidowi selepas mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan direksi PT Pupuk Indonesia di Cirebon, Jawa Barat, baru-baru ini.

Politikus PPP ini mengatakan rendahnya penggunaan pupuk organik harus jadi pembahasan tersendiri oleh semua pihak terkait.

Baca Juga: Abu Janda Bakal Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Rasisme Terhadap Natalius Pigai

Di awal Januari 2021 ini, PT Pupuk Indonesia sudah memproduksi stok pupuk sebanyak 1.941.830 ton. Saat ini PT Pupuk Indonesia masih memprioritaskan produksi pupuk kimia daripada organik. Total rencana produksi pupuk bersubsidi tahun 2021 ini dari keterangan PT Pupuk Indonesia sebanyak 15.475.343 ton.

Dari jumlah itu, pupuk organik baru diproduksi sebanyak 130.728 ton. Jumlah tersebut masih jauh di bawah produksi pupuk kimia.***

Editor: Cecep Mahmud

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah