Network
Cianjurpedia.com – Putri Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi GKR Timoer Rumbai bersama adik raja sekaligus Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) terkunci di dalam bangunan Keraton Kasunanan. Bersama mereka, juga terdapat dua abdi dalem penari dan seorang sentana yang ikut terkurung.
Informasi yang dilansir dari PMJ News pada Sabtu 13 Februari 2021, putri dan abdi dalem Keraton telah terkunci sejak Kamis 11 Februari 2021 malam. Mereka tidak hanya dikunci dari luar namun juga tak diberi logistik untuk makan, air dan listrik dipadamkan.
Kronologi peristiwa tersebut disampaikan oleh suami dari Gusti Moeng, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabumi. Ia mengungkapkan awal mula peristiwa mengapa istri dan keponakannya serta ketiga abdi dalem lainnya sampai terkurung di Keraton.
Baca Juga: BlackBerry Kembali, Siap Rilis Smartphone 5G Tahun ini
Eddy menuturkan, bahwa istrinya mendengar kabar bila ada mobil berplat nomor RI 10 berkunjung ke Keraton Kasunanan. Saat mengetahui yang berkunjung yaitu Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), istrinya berniat untuk menemuinya.
"Gusti mempunyai kepentingan untuk menemui Ketua BPK. Karena apa, karena ada yang ingin disampaikan," beber Kanjeng Wiro kepada wartawan.
"Karena beberapa bulan sebelumnya, pihaknya menerima surat dari BPK Semarang prihal menanyakan tanggung jawab keuangan di tahun 2018," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Link Streaming Crystal Palace vs Brunley di Liga Inggris, Sabtu hari Dimulai Pukul 22.00 WIB
Kanjeng Wiro melanjutkan, Gusti Moeng masuk ke dalam Keraton saat melihat pintu Korikamandungan (Pintu utama) Keraton Kasunanan dibuka, setelah ditutup lama oleh pihak Keraton menyusul adaannya konflik internal.
