Baju Adat Suku Baduy Trending di Twitter, Inilah Detil Pakaian yang Dikenakan Presiden Jokowi Saat Baca Pidato

- 16 Agustus 2021, 16:59 WIB
Tampil Sederhana, Jokowi Mengaku Nyaman Pakai Baju Adat Baduy di Sidang Tahunan
Tampil Sederhana, Jokowi Mengaku Nyaman Pakai Baju Adat Baduy di Sidang Tahunan /Foto: Instagram @jokowi.

 

Cianjurpedia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD dan DPR RI untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Senin, 16 Agustus 2021, dengan mengenakan pakaian adat Baduy. 

Rupanya, baju adat Suku Baduy, yang ada di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tersebut menjadi sorotan publik hingga trending di Twitter. Tak sedikit yang memuji penampilan Jokowi hari ini. 

"Dari semua baju adat yang pernah dipakai pak Jokowi, ini baju ada yang paling saya sukai," kicau salah satu netizen. 

Hal serupa juga dikatakan netizen lainnya, "Saya juga suka dan bangga biar bukan suku baduy, terkesannya sederhana,"

Baca Juga: Song Ji Hyo Mengaku Lutut Kakinya Sakit Usai Berlari di Running Man Selama 11 tahun

"Masyarakat Baduy peroleh kehormatan dengan fashion Presiden Jokowi di acara resmi kenegaraan hari ini. Bukan tidak mungkin, diantara generasi dari suku Baduy akan bisa menjadi Presiden RI suatu saat nanti," timpal yang lainnya. 

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden melalui akun Twitter @KSPgoid mengungkapkan jika Jokowi memilih menggunakan pakaian adat suku Baduy sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada keluhuran nilai-nilai adat dan budaya suku Baduy. 

Kantor Staf Presiden juga menjelaskan jika penyiapan baju adat ini dibantu langsung oleh Jaro Saija, Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes. 

Dilansir dari Antara, pakaian adat suku Baduy yang dikenakan Kepala Negara tersebut bernama "Jamang Sangsang" atau juga baju "kampret" karena sudah tidak lagi mengikuti pakem awalnya.

Baju yang biasa dipakai Suku Baduy luar ini berbeda dengan Suku Baduy dalam yang masih mempertahankan pakem yakni baju tanpa kancing, jahitan dan didominasi warna putih. Ikat kepala pun berwarna putih.

Jamang Sangsang terdiri dari atasan yang dilengkapi kancing pada bagian depannya, berlengan panjang dan celana dengan dominasi warna hitam. Busana ini berbahan serat alam seperti katun atau linen.

Baca Juga: Rangkuman Hasil Liga Prancis: Lyon Tumbang di Kandang Angers, Bordeaux Tahan Imban Marseille  2-2

Kemudian, seperti halnya masyarakat Baduy luar yang bisa ditemui di Desa Kanekes, Leuwidamar, Banten, Presiden juga mengenakan telekung atau ikat kepala yang juga disebut "koncer" atau "roma" berwarna biru tua dan hitam dengan motif batik

Motif batik ini didapatkan dari flora atau tanaman yang tumbuh di sekitar masyarakat tinggal. Biasanya telekung ini merupakan hasil tenun masyarakat Baduy. 

Presiden juga mengenakan tas yang disebut "koja" atau "jarog". Tas ini menjadi benda yang tidak terpisahkan dari Suku Baduy luar, berfungsi sebagai tempat menyimpan perlengkapan yang mereka butuhkan.

Biasanya koja atau jarog digunakan Suku Baduy dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti berladang, bercocok tanam, hingga menangkap ikan di sungai. 

Sebagai alas kaki, Presiden mengenakan sandal tali. Pada masyarakat Baduy, sandal ini biasanya terbuat dari tanaman eceng gondok, pelepah pisang atau memanfaatkan tumbuhan yang mereka tanam atau ada di sekitar mereka.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Instagram ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah