Kini Penerima Vaksin Primer Sinovac Dapat Menggunakan Vaksin Sinopharm Sebagai Vaksin Booster

- 22 Maret 2022, 12:34 WIB
Kini Penerima Vaksin Primer Sinovac Dapat Menggunakan Vaksin Sinopharm Sebagai Vaksin Booster
Kini Penerima Vaksin Primer Sinovac Dapat Menggunakan Vaksin Sinopharm Sebagai Vaksin Booster /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

Cianjurpedia.com – Vaksin Sinopharm (Sars-CoV-2 Vero Cell, Inactivated) kini dapat digunakan sebagai regimen booster heterolog atau jenis berbeda dari vaksin primer setalah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Sebelumnya, Sinopharm hanya dapat digunakan sebagai regimen booster homolog atau jenis yang sama dari vaksin primer.

Informasi tersebut diperoleh berdasarkan pernyataan tertulis dari Kepala BPOM RI Penny K Lukito di Jakarta pada Selasa, 22 Maret 2022, sebagaimana yang dikutip dari Antara.

“Setelah sebelumnya Sinopharm diresmikan sebagai booster homolog pada awal Februari 2022, kini BPOM kembali merilis regimen booster heterolog untuk Sinopharm,” ujar Ketua BPOM RI.

Baca Juga: Rupiah Melemah, Investor Fokus pada Kenaikan Suku Bunga di Masa Depan

Dengan demikian, lanjutnya, saat ini terdapat enam jenis vaksin booster, baik sebagai booster heterolog maupun homolog dengan berbagai regimen di Indonesia.

Keenam regimen tersebut meliputi Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.

Pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum.

“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap enam bulan sebelumnya,” katanya.

Kemudian ia pun mengatakan bahwa berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.

Baca Juga: Arab Saudi Buka Kran Jamaah Haji dari Luar Negeri Laksanakan Ibadah Haji, Jamaah Indonesia Siap Berangkat

Adapun reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog vaksin ini yaitu nyeri pada tempat suntikan, rasa gatal/pruritus, kemerahan, dan pembengkakan.

Sementara terkait kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan, tambahnya, berupa fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.

“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/Aes) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang,” jelasnya.

Baca Juga: Tanpa The Minions, 5 Ganda Putra Siap Rebut Gelar Juara Swiss Open 2022, The Daddies Kembali Bertemu Juniornya

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa dari aspek Imunogenitas hasil analisis pemberian 1 dosis vaksin Sinopharm pada kelompok subyek vaksin primer Sinovac menunjukkan adanya peningkatan respon antibodi.

Peningkatan tersebut terjadi pada pengukuran hari ke-14 dan ke-28 usai pemberian dosis booster Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian booster.

Oleh karena itu, Sinopharm dapat menjadi alternatif vaksin booster heterolog bagi masyarakat yang menggunakan vaksin primer Sinovac sebelumnya.***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah