Penertiban Citayam Fashion Week untuk Lindungi Anak-anak dari Promosi LGBT

- 28 Juli 2022, 07:57 WIB
Citayam Fashion Week
Citayam Fashion Week /PMJ News

Cianjurpedia.com – Fenomena Citayam Fahion Week di Jalan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, mulai ditertibkan karena bebagai dampak yang ditimbulkan dari terselenggarakannya kegiatan tersebut selama beberapa minggu terakhir ini.

“Kami wajib melindungi anak – anak dari promosi LGBT, termasuk di Citayam Fashion Week. Kami juga wajib menyediakan ruang untuk anak –anak kita berekspresi,” ujar Wakil Gubernur Ahmad Ariza Patria, yang dikutip dari akun twitter pribadi beliau, @Ariza Patria.

Seperti yang kita ketahui bersama kegiatan Citayam Fashion Week ini bermula dari banyaknya anak – anak usia sekolah yang berasal dari Citayam, Bojonggede, dan dari kota Depok yang mengisi liburan sekolah dengan nongkrong di Jalan Tanjung Karang Dukuh Atas Jakarta.

Mereka memilih Dukuh Atas karena lokasinya yang bagus dan transportasi yang murah untuk mencapai lokasi tersebut.

Baca Juga: Bikin Nangis, Lagu Baru Yura Yunita ‘Dunia Tipu-Tipu'

“Bersama DPRD DKI Jakarta, ruang terbuka yang keren akan terus kami perbanyak dan perjuangkan,” ujar Ariza Patria dari akun Twitter pribadi beliau yang diunggah Selasa malam, 27 Juli 2022.

Hal ini terjadi karena keprihatinan para pemangku kebijakan di DKI dan masyarakat.

Maraknya kaum LGBT yang ikut ambil bagian diacara Citayam Fashion Week, dan juga dampak negatif lain yang terjadi disana, menjadi perhatian serius dari masyarakat.

“Selain melindungi anak – anak dari promosi LGBT, kami juga berkewajiban melindungi anak – anak dari perilaku konsumtif, boros, pergaulan bebas, narkoba, rokok, kecanduan gadget, putus sekolah, dll,” kata Wakil Gubernur DKI.

Awalnya fenomena Citayam Fashion Week ini mendapat perhatian dari beberapa selebritis tanah air dan juga para petinggi pemerintahan.

Mulai dari Presiden Jokowi, Menteri Sandiaga, Gubernur DKI, Gubernur Jawa Barat, dan para selebritis tanah air.

Baca Juga: Cara Alami Agar Merpati Cepat Giring Keras

“LGBT itu mengaburkan identitas dan jati diri anak – anak, menjerumuskan anak ke pergaulan bebas, penyimpangan seksual, penularan penyakit kelamin, membuat anak –anak kita kehilangan norma –norma, etika, budaya, agama, dan lainnya,” ujar Ariza Patria.

Untuk memindahkan kegiatan Citayam Fhasin Week secara langsung tidak bisa serta merta ditiadakan karena harus mencari lokasi pengganti selain Dukuh Atas.

Karena kegiatan di zebra cross tersebut sudah mulai menghambat lalu lintas yang berimbas kemacetan di Jalan Sudirman.

“Yuk bersama, mari terus kita bergotong royong menjaga anak – anak. Kita akan tua, pension, wafat dan dilupakan. Anak – anak kita inilah yang akan mengurus keluarga, lingkungan, bangsa, negara bahkan duni. Menjaga anak – anak, melindungi meeka adalah menjaga masa depan Indonesia,” kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Ariza Patria, dalam tweet pribadi beliau.***

 

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah