Sinopsis Merah Putih Memanggil, Film yang Ditulis Oleh Mantan Menpan TB Silalahi Ditayangkan di Trans 7

17 Agustus 2021, 16:03 WIB
Film Merah Putih Memanggil tayang di Trans 7 malam ini. /

 

Cianjurpedia.com - Merah Putih Memanggil akan tayang di stasiun televisi Trans 7 hari ini, Selasa 17 Agustus 2021, pukul 22.45 WIB. Film ini bercerita tentang pasukan Tentara Nasional Indonesia yang bertugas dalam misi penyelamatan Warga Negara Indonesia dari aksi teroris internasional. 

Mengusung tema tentang patriotisme, nasionalisme dan kegigihan TNI, Merah Putih Indonesia dibintangi oleh aktris dan aktor berdarah Batak, yakni Prisia Nasution, Maruli Tampubolon dan Restu Sinaga, serta beberapa pemain lainnya.

Film Merah Putih Memanggil dirilis pada tanggal 5 Oktober 2017. Menariknya dari film ini adalah melibatkan anggota TNI yang masih aktif sebagai pemeran. 

Baca Juga: Hellbound Catat Sejarah Drakor Pertama Diundang Festival Film Internasional Toronto

TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, memilih beberapa anggotanya untuk terlibat langsung dalam pembuatan film ini. Maka tidak heran, jika peralatan-peralatan tempur yang digunakan adalah asli karena dipegang dan dikendalikan oleh para ahli di bidangnya.

Film ini berada dalam arahan sutradara Mirwan Suwarso, dan ditulis oleh mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) TB Silalahi, serta dinaungi oleh perusahaan produksi Tebe Silalahi Center.

Sinopsis Merah Putih Memanggil 

Film ini memiliki latar belakang di dua negara, yakni Indonesia dan satu lagi adalah Tongo, sebuah negara fiktif yang sengaja dibuat dalam film ini.

Kisahnya dimulai dengan disekapnya sebuah kapal pesiar ukuran sedang berbendera Indonesia Merah Putih di wilayah perairan negara tetangga Indonesia, negara fiktif Tongo, oleh sekelompok jaringan teroris internasional. 

Satu orang awak kapal telah ditembak mati oleh teroris karena melakukan perlawanan dan pembangkangan.

Empat orang awak kapal termasuk kapten beserta tiga orang warga negara lain, satu dari Perancis, satu orang warga negara Kanada dan satu orang warga negara Korea Selatan diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara Tongo.

Aktor utama teroris dipimpin oleh Diego (diperankan Ariyo Wahab) sosok yang sangat bengis, kejam dan tidak punya rasa simpati.

Diego dibantu oleh kaki tangannya Lopez (diperankan Restu Sinaga), dan merekalah teroris yang bermukim di Tongo, negara tetangga Indonesia. 

Baca Juga: Review The Sixth Sense 2 Pekan Ini, Jessie Cetak Rekor Setelah Delapan Kali Menang Berturut-turut

Pimpinan penculik ini meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik, termasuk Indonesia. TNI tidak bisa berbuat apa-apa karena teroris itu berada di Tongo.

Rupanya, negara tetangga tersebut juga sedang kewalahan menghadapi para teroris ini karena Pemerintahnya sendiri mengalami banyak masalah dalam negeri. 

Namun, karena pendekatan dari Pemerintah Indonesia kepada negara Tongo berhasil maka mereka memberi izin dan kesempatan kepada TNI untuk masuk ke daerahnya untuk membebaskan sandera, dan dibatasi dalam waktu 2x24 jam. 

Untuk itu TNI membuat rencana Operasi Gabungan yang melibatkan semua Angkatan bersenjata. Seusai latihan rutin kemiliteran, kapten Norman (diperankan oleh Maruli Tampubolon) melihat berita video tentang penyekapan tersebut. 

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini, Selasa 17 Agustus 2021, Spesial Hari Kemerdekaan Ada Film 5 Cm dan Soekarno

Norman yang merupakan komandan anti teror Kopassus ditugaskan untuk menyelamatkan sandera. Timnya dibantu oleh pasukan gabungan dari unsur TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Mereka hanya memiliki waktu 48 jam untuk menyelamatkan sandera.

TNI AD melakukan operasi tertutup/pendadakan dengan mengirimkan satu tim dari Batalyon Anti Teror Kopassus yang diterjunkan malam hari secara free fall. 

Dalam keadaan siap siaga akan dibantu pesawat tempur dari TNI AU serta kapal-kapal perang TNI AL di pantai serta operasi Kopaska atau Pasukan Katak dan Batalyon Marinir untuk didaratkan. Semua satuan-satuan TNI ini akhirnya dilibatkan.

Meskipun pasukan khusus tersebut berhasil menyelamatkan para sandera dalam prosedur misi awalnya, mereka malah diburu dan dikejar-kejar oleh pasukan pemberontak.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Wikipedia

Tags

Terkini

Terpopuler