Baru Tayang, Film Dear David Sampaikan Makna Self Love dan Self Compassion Lewat Imajinasi Shenina Cinnamon

10 Februari 2023, 19:13 WIB
Baru Tayang, Film Dear David Sampaikan Makna Self Love dan Self Compassion Lewat Imajinasi Shenina Cinnamon /

 

Cianjurpedia.com - Film Dear David produksi Netflix dan Palari Films telah memulai episode perdananya pada Kamis 9 Februari 2023. 

Dear David merupakan film orisinal Netflix kedua, yang dirilis sebagai bagian dari kampanye Waktu Netflix Indonesia, setelah film The Big 4 yang ditayangkan pada Desember 2022 lalu.

Film yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi ini menceritakan tentang Laras (Shenina Cinnamon), seorang pelajar sekolah menengah yang cerdas dan berprestasi. Ia memiliki blog rahasia yang menampung segala cerita fantasi tentang teman sekolah yang disukainya, David (Emir Mahira).

Suatu hari karena kelalaian Laras, blog tersebut terbongkar dan diketahui seisi sekolah. Seketika, reputasi Laras sebagai siswa teladan pun dipertaruhkan.

Baca Juga: Kenali Karakter-Karakter di Film Zootopia, Mulai dari Judy Hopps Sampai Mayor Lionheart

Sang sutradara mengungkapkan bahwa Dear David membawakan tema universal yang dikemas dalam bentuk film remaja. Film ini membahas perihal self-love dan self-compassion yang tengah marak diperbincangkan.

"Menurut saya, ini film yang membicarakan soal hal-hal yang sangat universal, bukan cuma untuk remaja walaupun bungkusannya dalam film remaja, yaitu self-love dan self-compassion," kata Lucky saat konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA pada Rabu, 8 Januari 2023.

Seperti yang diketahui, self-love merupakan sikap menghargai, menerima, dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang bertumbuh semakin baik. Hampir mirip dengan self-love, self-compassion adalah sikap yang menunjukkan empati, kehangatan, dan memahami diri sendiri, terutama di saat masa-masa yang sulit.

Menurut Lucky, di masa sekarang ini masyarakat kerap dituntut untuk menjadi sesuatu yang lebih daripada kapasitas dirinya sendiri. Tak hanya pada orang dewasa, para remaja pun kerap membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Apalagi setelah era media sosial semakin mendominasi.

Ternyata berbagai tekanan itulah yang kemudian dikisahkan sedang dialami oleh tiga karakter utama film Dear David.

"Sementara the idea of being compassionate ke diri kita itu sesuatu yang kayaknya sudah agak jarang, ya, dan sulit untuk dilakukan. Jadi esensi soal mencintai siapa kita, dan dengan semua kompleksitas kita itu buat saya penting banget buat dibahas," kata Lucky menambahkan.

Baca Juga: Disney akan Produksi Frozen 3, Elsa dan Anna Siap Kembali Meramaikan Dunia Perfilman

Lucky berharap penonton bisa memahami dan berempati pada setiap karakter di Dear David. Ia berekspektasi penonton dapat menyaksikan film tersebut dengan pikiran terbuka, serta memahami kompleksitas dan rahasia yang dimiliki masing-masing karakter.

Dear David adalah film remaja ketiga yang diproduksi Palari, setelah film orisinal Netflix lainnya, Ali dan Ratu Ratu Queens (2021) dan Posesif (2017).

"Saya rasa ini adalah salah satu hal yang cukup konsisten yang memang kita lakukan adalah cerita-cerita coming of age yang sebenarnya kita selalu mencari apa yang baru atau apa yang relevan, angle mana yang sebenarnya menarik untuk kita eksplor," kata sang produser, Muhammad Zaidy.

Zaidy menambahkan, "Saya rasa ini adalah hal yang tentunya cerita-cerita yang tentunya menarik untuk kita tampilkan dengan sebuah packaging cerita baru yang semoga cukup fresh di Indonesia, bagaimana dengan tiga karakter utama ini kita potret tiga remaja dan tentu karakter-karakter lainnya."

Dear David diinspirasi dari kegemaran menulis fanfiction yang dilakukan oleh penulis Palari Films, Winnie Benjamin. Kebiasaan tersebut dinilai unik dan menarik untuk kemudian dikembangkan menjadi ide awal cerita. 

Baca Juga: Jadwal Tayang The Glory Part 2 Sudah Dirilis, Serial Netflix yang Paling Ditunggu Akan Hadir Maret 2023

Content Lead Netflix di Indonesia, Rusli Eddy, mengharapkan Dear David dapat membuka lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai film dan serial yang bertema remaja.

"Film remaja nggak harus cuma ngomongin boys and girls crush karena remaja kita juga menghadapi mental health, sexuality, hormon dan segala macam, identitas. Jadi mudah-mudahan ini membuka pintu untuk eksplorasi tema itu," pungkas Eddy.

Sebagai informasi, Netflix Indonesia sedang menjadwalkan penayangan lima film orisinal lainnya, seperti Klub Kecanduan Mantan karya Salman Aristo, Hari Ini Akan Ceritakan Nanti karya Angga Dwimas Sasongko, Komedi Kacau karya Raditya Dika, Gadis Kretek karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, serta Nightmares and Daydreams karya Joko Anwar.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler