Dengan demikian, kepanitiaan diadakan dengan Kim Garam dan teman-temannya yang lain dicap sebagai 'penyerang', dan Yoo Eunseo dicap sebagai 'korban', padahal insiden itu akibat kesalahan Yoo Eunseo terhadap 'D'.
Selama proses menjelang rapat komite, Yoo Eunseo pindah sekolah sebelum 'D' sempat meminta 'pemindahan paksa'. Pada akhirnya, sisa proses yang terlibat dalam sesi formal Komite Penanggulangan Kekerasan Sekolah jatuh ke tangan Kim Garam dan teman Yoo Eunseo, 'A'.
Sekitar 1~2 bulan setelah pindah, Yoo Eunseo sekali lagi pindah ke sekolah dekat sekolah Kim Garam.
Banyak rekan siswa saat itu juga mengingat konteks seputar kasus ini.
Banyak siswa yang terlibat dalam insiden tersebut, serta sesama siswa dari tahun yang sama, mengetahui detail seputar sesi Komite Penanggulangan Kekerasan Sekolah yang berlangsung pada bulan Juni 2018.
Banyak siswa mengingat bahwa Yoo Eunseo, yang juga melakukan kesalahan serius, tidak menerima hukuman atas tindakannya. Kami ingin menekankan bahwa ada saksi yang dapat memberikan kesaksian atas pernyataan ini.
Kim Garam juga menjadi korban bullying di sekolah.
Setelah menerima hukuman atas sidang Komite Penanggulangan Kekerasan Sekolah di atas, Kim Garam menjadi korban berbagai rumor di sekolah.