Klub tersebut sempat jadi idola publik masyarakat Yogyakarta baik saat era Galatama maupun Liga Indonesia setelah penggabungan kompetisi tahun 1994.
Uniknya, klub itu beberapa kali berganti nama, dari Perkesa 78 saat bermarkas di Sidoarjo dan berganti Perkesa Mataram usai boyongan ke Yogyakarta.
Baca Juga: Menghitung Peluang Persib Juara Liga 1, Nasibnya Masih Bergantung Pada Tim Lain
Setelah itu, klub kembali mengubah nama menjadi Mataram Putra, hingga Mataram Indocement. Tim itu juga berganti nama lagi menjadi Indocement Cirebon setelah hijrah ke Kota Wali.
Salah satu prestasi terbaik mereka adalah lolos ke babak 12 besar Liga Indonesia II musim 1995/1996.***