Mengenal Angklung di Saung Angklung Udjo Bandung

2 Desember 2020, 10:15 WIB
Pertunjukan Reguler Bambu Sore /Instagram @angklungudjo

 

Cianjurpedia.com - Udjo Ngalagena adalah seorang seniman asal Jawa Barat yang mendirikan Saung Angklung Udjo. Sejak kecil, almarhum Udjo sudah memperlihatkan bakatnya dalam dunia seni dan budaya, terutama dalam alat musik tradisional angklung. Ia juga mewariskan bakatnya ini kepada anak-anaknya.

Setiap sore, Udjo mengajarkan kesepuluh anaknya bermain angklung di halaman rumahnya, di Jalan Padasuka, Bandung. Di luar dugaan, permainan angklung yang kerap dilakukan Udjo bersama anak-anaknya ini ternyata menarik perhatian banyak orang yang melihatnya.

Permainan angklung mereka pun bahkan tersiar hingga ke luar negeri. Wisatawan asing pertama yang datang ke kediaman Udjo untuk melihat permainannya secara langsung itu berasal dari Perancis.

Baca Juga: Rumah Sakit Umum Bungsu Bandung Berawal dari Klinik Beatrix pada 1938

Melihat antusiasme orang-orang yang menonton serta kecintaan Udjo pada seni dan budaya, akhirnya Udjo bersama istrinya, Uum Sumiati, mendirikan sebuah sanggar kesenian Sunda yang kini dikenal dengan Saung Angklung Udjo.

Sejak sanggar seni ini didirikan pada tahun 1966, jumlah pengunjung, baik lokal maupun wisatawan mancanegara yang datang ke Saung Angklung Udjo terus mengalami peningkatan. Permainan yang ditampilkan semakin beragam. Wisatawan pun mulai banyak yang tertarik untuk belajar angklung di Saung Angklung Udjo.

Tak jarang, Saung Angklung Udjo juga dipanggil ke luar negeri untuk menunjukkan kebolehannya di sana. Kemudian pada 3 Mei 2001, Udjo menghembuskan napas terakhirnya. Langkah Udjo dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda lewat Saung Angklung Udjo pun dilanjutkan oleh anak-anaknya hingga sekarang.

Baca Juga: Rasa Bakery & Café, Tempat Makan Legendaris di Kota Bandung

Berkat kekompakan anak-anaknya, Saung Angklung Udjo semakin berkembang. Awalnya, saung seukuran 100 meter persegi yang dulu dibuat Udjo untuk pertunjukan di rumahnya, berubah menjadi Bale Karesmen yang kini bisa menampung hingga 2.000 penonton sekaligus.

Di halaman samping kanan terdapat panggung terbuka untuk para penonton dalam jumlah terbatas. Di halaman belakang terdapat bengkel kerja pembuatan angklung. Bengkel kerja ini melibatkan sampai 400 pembuat angklung setiap harinya.

Pada bagian pintu masuk pun terdapat berbagai macam cendera mata yang dapat dibeli oleh pengunjung. Sedangkan pada halaman depannya terdapat sebuah tempat makan dan juga tempat menginap untuk para tamu atau orang-orang yang sedang belajar angklung di sini.

Baca Juga: The Kings, Pelopor Pusat Perbelanjaan Berkonsep Plaza di Kota Bandung

Sejak dulu, hingga sekarang, daya tarik Saung Angklung Udjo tak pernah padam, bahkan setiap harinya, Saung Angklung Udjo menyediakan paket pertunjukan bambu dan kesenian Sunda dalam empat sesi pementasan.

Kini, Saung Angklung Udjo menjadi salah satu objek wisata budaya di Bandung yang menghadirkan pertunjukan kesenian sekaligus sebagai pusat kerajinan bambu dan workshop alat musik bambu.***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler