Cianjurpedia.com - Sejak didirikan pada tahun 1913, bangunan yang kini digunakan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bandung masih memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai sekolah.
Tidak hanya fungsinya, struktur bangunannya pun masih sama seperti dulu. Semuanya masih memperlihatkan ciri khas bangunan Belanda, dengan gaya rancangan art deco geometric yang dipadu dengan atap bangunan tropis.
Bangunan asli yang sebelumnya digunakan oleh sekolah Belanda, Urfese Lagere School ini hingga sekarang masih berdiri kokoh. Beberapa ruangannya digunakan sebagai ruang kelas, ruang Tata Usaha (TU), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ruang kepala sekolah, serta ruang Bimbingan Konseling (BK).
Baca Juga: Jadwal Sim Keliling Wilayah DKI Jakarta Jumat 11 Desember 2020
Sementara pada bagian belakang bangunan yang tadinya masih berupa sawah, kebun, kolam, kini sudah dijadikan beberapa ruang kelas, mesjid, lapangan, taman, kolam, dan beberapa bangunan lainnya.
Kendati demikian, SMPN 2 Bandung yang baru menempati bangunan ini pada 11 Oktober 1950, tetap menghijaukan sekolahnya seperti dulu saat masih ada sawah dan kebun. Sejak awal ditempati oleh SMPN 2 Bandung, bangunannya pun sengaja dicat berwarna hijau karena ingin menerapkan green school dan tak menghilangkan keasrian kompleks bangunan yang sebelumnya terdapat banyak pepohonan.
Sebelum menempati Urfese Lagere School, SMPN 2 Bandung bernama SMP Nomor 2 Kota Praja Bandung dan bertempat di Sekolah Tionghoa di antara Jalan Pasirkaliki dan Jalan Kesatrian. Kemudian berturut-turut pindah ke Jalan Kalipah Apo dan Jalan Papandayan, menempati gedung bekas sekolah Belanda, Indo Eurofese Vereniging Kujeek School.
Baca Juga: Liga Europa : Arsenal Tampil Percaya Diri Tundukkan Dundalk 4-2
Pada tahun 1950, SMP Nomor 2 pun pindah ke Jalan Pecinan (sekarang Jalan H. Yakub). Barulah pada 11 Oktober 1950, berdasarkan SK p dan K No. 9033/SK/B/1950, SMP Nomor 2 pindah ke Jalan Sumatera No. 38 Bandung (sekarang No. 42) dan berganti nama menjadi SMPN 2 Bandung.
Sekolah yang sudah beberapa kali mendapat penghargaan sebagai Sekolah ADIWIYATA tingkat nasional ini selain melestarikan bangunan cagar budaya dengan tidak mengubah bentuk bangunannya, ia juga menambahkan keterangan lain pada bagian bangunan.
Keterangan tersebut menjadi salah satu ciri khas dari bangunan ini, yaitu berupa tulisan “Anno 1913” yang berarti “Didirikan 1913” pada bagian kiri dan kanan bangunan.***