Sejarah Bendera Merah Putih, Monako Sempat Minta Indonesia Ubah Corak Bendera

5 Maret 2022, 16:57 WIB
Ilustrasi Bendera Merah Putih. /Instagram @pssi

Cianjurpedia.com - Bendera merah putih pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan.

Sejak saat itu, bendera merah putih menjadi simbol negara yang memuat nilai-nilai identitas nasional, kepribadian, dan jati diri bangsa.

Meskipun secara resmi baru digunakan sebagai bendera nasional pada 1945, namun sang dwi warna ini sudah berkibar berabad-abad lalu di nusantara.

Baca Juga: Sejarah Kaos , Pernah Menjadi Simbol Kebebasan dan Pemberontakan Anak Muda

Salah satu catatan menarik mengenai bendera merah putih adalah perdebatan dengan negara Monako yang memiliki warna bendera serupa.

Monako sempat meminta Indonesia untuk mengubah corak atau motif bendera. Mereka mengklaim telah menggunakan bendera merah putih pada 4 April 1881.

Bahkan ketika Monako masih menjadi negara koloni Genoa, merah putih tercatat telah digunakan pada 1297.

Tetapi, Indonesia menolak permintaan Monako dengan alasan bahwa warna merah putih ini didasarkan pada sejarah panjang selama ratusan tahun, sebelum Kerajaan Monako berlangsung.

Kedua negara pun bersepakat tetap memakai bendera merah putih. Perbedaannya ada pada dimensi rasio bendera.

Baca Juga: Sejarah Panjang Toilet Umum, Bermula dari Pajak Urine yang Dipungut Kaisar Romawi

Pemilihan warna merah putih memang tidak hadir dari ruang hampa. Dua warna tersebut setidaknya merangkum aspek filosofis, sosial budaya, dan historis di nusantara.

Konon, merah putih diambil berdasarkan warna panji-panji Kerajaan Majapahit. Kala itu bendera kerajaan mempunyai sembilan garis yang terdiri atas lima garis merah dan empat garis putih horizontal, disebut Sang Saka Getih-Getah Samudera atau Sang Saka Gula Kelapa.

Bendera ini masih tetap digunakan sebagai bendera resmi kapal-kapal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.

Penggunaan bendera merah putih disebut dalam Prasasti Kudadu bertarikh 1216 saka (1294 M). Prasasti yang dikeluarkan oleh Wijaya, pendiri Majapahit itu berkisah antara lain soal pertempuran pasukannya melawan pasukan Kadiri di Palagan Rabut Carat tahun 1292.

Baca Juga: Sepenggal Kisah Pelukis Raden Saleh, Makamnya Baru Ditemukan 43 Tahun Setelah Ia Meninggal

Selain Majapahit dan Kadiri, Sisingamangaraja IX yang berasal dari Batak juga menggunakan bendera perang berwarna merah putih.

Pejuang-pejuang Aceh juga telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih. Di bagian belakang terdapat gambar pedang, bulan sabit, matahari, bintang, serta beberapa ayat suci Al-Quran.

Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera merah putih adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera tersebut dikenal dengan nama Woromporang.

Pada waktu perang Jawa tahun 1825-1830, Pangeran Diponegoro juga memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.

Di Minangkabau, terdapat Kitab Tembo Alam yang menuliskan bahwa bendera Alam Minangkabau juga memiliki warna dasar merah dan putih, ditambah warna hitam.

Sejumlah catatan juga menunjukkan bahwa kerajaan-kerajaan lain di nusantara menggunakan warna merah putih yang dalam bahasa jawa disebut panji, pataka, dwaja, tunggul, umbul-umbul, atau sang saka.

Baca Juga: Rasulullah Dimakamkan Persis Di Tempat Beliau Wafat, Begini Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW

Pergerakan Kemerdekaan

Dalam konteks perjuangan merebut kemerdekaan, bendera merah putih menjadi simbol heroisme, patriotik, dan nasionalisme yang kuat.

Pada masa pergerakan, banyak organisasi politik abad ke-20 bergerak sambil membawa bendera.

Tercatat, Perhimpunan Indonesia (1922) memakai bendera merah putih bergambar kepala kerbau, Partai Nasional Indonesia (1928) memakai bendera dengan unsur warna merah putih kepala banteng.

Kongres Pemuda II (1928) memakai bendera merah putih garuda terbang. Partindo (1933) memakai merah putih banteng.

Baca Juga: Sejarah Masjid Nabawi, Masjid Kedua yang Dibangun Nabi Muhammad SAW

Pada 17 Agustus 1945, bendera merah putih berkibar menandai kemerdekaan Indonesia. Bendera ini dijahit Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

Bahan benderanya dari katun Jepang yang berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1969, bendera pusaka tersebut tidak lagi dikibarkan karena sobek.

Bentuk heroisme terhadap bendera Indonesia pun terlihat saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Pada 19 September 1945, terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit).

Di Bandung, peristiwa serupa juga terjadi di Gedung DENIS (sekarang Bank Bjb).

Baca Juga: Sejarah Perluasan Masjidil Haram Dari Masa ke Masa, Sekarang Kapasitasnya 4 Juta Orang

Bendera merah putih memiliki makna khusus. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan.***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler