Mengenal Kirab Tebu Manten di Pabrik Gula Madukismo Bantul Yogyakarta, Tradisi Jelang Musim Produksi Gula

29 April 2023, 10:49 WIB
foto ilustrasi tebu. Mengenal Kirab Tebu Manten di Pabrik Gula Madukismo Bantul Yogyakarta, Tradisi Jelang Musim Produksi Gula /Pexels / Adrienne Andersen

 

Cianjurpedia.com - Ada sebuah tradisi tahunan unik jelang musim giling tebu di Yogyakarta, yaitu dikenal dengan istilah Kirab Tebu Manten. Event budaya ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan tetap dilestarikan di Pabrik Gula Madukismo, Bantul.

 

Kirab Tebu Manten merupakan upacara simbolis yang bermakna, mengawinkan tebu laki-laki dan tebu perempuan, supaya dapat menghasilkan banyak anak. Secara filosofis, diarapkan hasil panen tebu dalam setiap musim giling akan melimpah.

Jika sedang berada di Yogyakarta, Anda dapat menyaksikan upacara unik sekaligus langka ini, pada Sabtu 29 April 2023. Gelaran yang bertajuk Kirab Tebu Manten: Upacara Ritual dalam Rangka Selamatan Buka Giling dan Suling Tahun 2023, akan dimulai pukul 14.00 WIB.

Iring-iringan akan dimulai di halaman parkir Gedung Madu Candhya, dengan rute mengelilingi Komplek Pabrik Madukismo, dan berakhir di Stasiun Gilingan Pabrik Gula Madukismo.

Pabrik Gula Madukismo sendiri berlokasi di Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Selain iring-iringan, kemudian akan dilanjutkan dengan tradisi penanaman kepala kerbau dan sapi di tempat penggilingan tebu. Kegiatan ini bertujuan agar selama proses giling tebu, selalu diberi keselamatan dan keamanan, di dalam Pabrik Gula Madukismo dan sekitarnya.

Baca Juga: Mengenal 8 Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Menyambut Bulan Ramadhan, Padusan Hingga Nyadran

Biasanya, Kirab Tebu Manten akan diikuti oleh pasukan bregodo, anggota drum band, jatilan, petani, dan lain-lain.

Kemudian, tebu akan diserahkan dari karyawan bagian lapangan, kepada karyawan bagian produksi, untuk selanjutnya dimasukkan dalam mesin giling dan dilakukan penggilingan. Pada akhir kegiatan, akan dilakukan doa bersama.

Selain prosesi kirab, tradisi ini akan diawali dengan kegiatan ziarah/nyekar ke Makam Raja-raja Imogiri, Makam Raja Kotagede, serta labuhan di Pantai Parangkusumo.

Kirab Tebu Manten dapat disaksikan oleh siapa saja. Namun dimohon untuk tetap tertib dan menjaga keamanan bersama, karena tradisi budaya ini sangatlah sakral dan mengandung banyak filosofi.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler