Eks. Gedung Au Bon Marche, Dari Toko Busana Mewah Hingga Tempat Berkumpulnya Orang-orang Kreatif

- 28 November 2020, 13:05 WIB
Eks. Gedung Au Bon Marche yang menjadi tempat SImpul Space #4
Eks. Gedung Au Bon Marche yang menjadi tempat SImpul Space #4 /Instagram @simpulspace4

 

Cianjurpedia.com - Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, Jalan Braga dikenal sebagai salah satu kawasan yang ramai akan pertokoan, butik, dan tempat hiburan. Meskipun saat ini pertokoan, butik, dan tempat hiburan tersebut sudah banyak yang tidak beroperasi, sisa-sisa dari kejayaannya masih tersimpan pada bangunan-bangunannya yang masih bertahan. Salah satunya adalah bangunan yang pernah digunakan sebagai toko mode yang menjual pakaian wanita dan pria bernama Hagel Eens atau Au Bon Marche.

Dulu, toko Au Bon Marche merupakan toko busana modern yang paling terkenal di Bandung hingga Batavia, karena toko ini menjual produk busana elegan yang berkiblat ke Perancis. Toko yang didirikan pada 1913 oleh A. Makkinga ini selalu cepat dalam menghadirkan model pakaian baru. Begitu ada model pakaian baru yang muncul di Paris, tak berapa lama sudah ada di toko Au Bon Marche.

Au Bon Marche sendiri memiliki arti “Belanja Murah Berkualitas”, padahal bagi warga pribumi harga dari pakaian yang dijualnya tidaklah murah. Oleh sebab itu, lebih banyak kaum borjuis yang datang ke toko ini untuk berbelanja dibandingkan kaum pribumi. 

Baca Juga: Gedung Eks De Nederlandsch Indische Handelsbank NV di Bandung

Sebenarnya sebelum menjadi toko Au Bon Marche, bangunan ini dimiliki oleh keluarga Hagel Eens yang juga menjual produk busana. Akan tetapi, mereka tak bertahan lama dan memutuskan untuk menjualnya ke Au Bon Marche. Kendati demikian, nama “Hagel Eens” masih terpasang di dinding bangunan toko Au Bon Marche. 

Setelah merasakan kejayaannya, toko Au Bon Marche pun tutup pada tahun 1940-an. Setelah itu, bangunan bekas toko Au Bon Marche dibiarkan begitu saja tanpa penghuni. Namun, ada juga yang mengatakan kalau bangunan itu pernah digunakan pemerintah Indonesia untuk menyimpan arsip-arsip geologi penting agar tidak jatuh ke tangan Belanda.

Bangunan bekas Au Bon Marche ini pun pernah dimanfaatkan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai gudang. Kemudian, bangunan ini terlantar hingga tumbuh sebatang pohon beringin besar di tengah bangunannya.

Baca Juga: Eks. Toko Buku Visser & Co, Bangunan Bersejarah di Bandung yang Tidak Mencolok

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x