Network
Lalu, pengunjung juga bisa melihat ilustrasi dari stasiun-stasiun kereta yang ada di Pulau Jawa, termasuk Museum Kereta Api Ambarawa dan Lawang Sewu. Selain itu, Gedung Parahyangan pun bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk berbagai kegiatan seperti pameran, pergelaran seni, rapat, atau pesta taman.
Akan tetapi, sejak akhir tahun 2013 beberapa koleksi museum dibawa ke Lawang Sewu untuk sementara waktu sehingga pengunjung hanya dapat melihat koleksi museum yang berada di luar gedung.
Koleksi tersebut adalah corong air yang dapat diputar 360 derajat untuk memudahkan pengisian air ke dalam tangki lokomotif, jalan rel yang pernah digunakan pada lintas Bandung-Cicalengka, dan genta perlintasan yang pernah dipergunakan di PJL 28 lintas Bogor-Jakarta.
Baca Juga: Toko Peci M. Iming, Peci Legendaris di Bandung yang Kerap Digunakan Para Pejabat Negara
Sebagian gedung yang ada di Graha Parahyangan pun beberapa kali disewakan menjadi sebuah restoran dengan nama yang berubah-ubah. Namun, pembangunan restoran tersebut tidak mengubah bentuk dan fungsi bangunan utama sebagai museum dan galeri.***
