Mengenal Hutan Kota Ranggawulung Subang, Namanya Diambil Dari Leluhur Sunda

- 3 Februari 2022, 15:58 WIB
 Hutan Kota Ranggawulung di Kabupaten Subang.
Hutan Kota Ranggawulung di Kabupaten Subang. /Tim Berita Subang/

Cianjurpedia.com - Tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Subang, terdapat Hutan Kota Ranggawulung yang memiliki peran krusial bagi wilayah Subang.

Bagaimana tidak, hutan ini merupakan daerah cekungan kaya air. Jika rusak atau tidak dilestarikan dengan baik, maka Kabupaten Subang bisa terancam kekurangan air bersih atau bahkan kekeringan.

Cekungan Hutan Ranggawulung memiliki cadagan air dangkal sebanyak 1,5 miliar meter kubik dan cadangan air tanah dalam sebanyak 3 miliar meter kubik.

Baca Juga: Sepenggal Kisah Pelukis Raden Saleh, Makamnya Baru Ditemukan 43 Tahun Setelah Ia Meninggal

Hal tersebut menjadikan kawasan Ranggawulung sebagai penyangga utama persediaan air tawar untuk Subang. Pengelolaan air di kawasan ini berada di bawah kendali PDAM Subang.

Terdapat dua sungai yang melewati hutan ini, yakni Sungai Cileuleuy dan Sungai Ciasem. Di sekitar hutan, ada juga tiga sumber mata air yaitu cekdam, Bron dan cekungan Ranggawulung.

Berdampingan dengan Hutan Kota Ranggawulung terdapat Bumi Perkemahan Ranggawulung seluas 55 hektare.

Kenekaragaman jenis pohon di Hutan Ranggawulung tergolong sedang. Hutan ini didominasi oleh jenis pohon Pinus, Jati, Jingjing, Mahoni, Angsana, Kayu Putih, Waru, dan Bungur. Ada sekitar 19.000 pohon dengan 84 jenis di hutan ini.

Baca Juga: Ramalan Peruntungan Shio Kerbau di Imlek 2022, Saat yang Tepat Untuk Mengembangkan Bisnis

Sementara itu, hewan yang mendiami kawasan hutan di antaranya Walet Inchi, Bondol Jawa, Burung Madu Sriganti, Cinenen Pisang, Cucak Kutilang, dan Tekukur Biasa.

Selain tumbuhan dan hewan liar, Hutan Kota Ranggawulung menjadi sumber genetik tanaman budidaya yang banyak dikembangkan di Subang.

Tanaman-tanaman tersebut yakni mangga, pisang, nangka, nanas, dan rambutan. Beberapa di antaranya merupakan tanaman endemik atau khas Subang seperti nanas dan mangga cengkir.

Sejak ditetapkan sebagai hutan kota, sejulmah fasilitas dibangun untuk memenuhi kebutuhan pariwisata dan pendidikan. Jalan di dalam kawasan hutan sudah cukup tertata dengan adanya jalur pedestrian sepanjang 800 meter yang mengitari hutan.

Baca Juga: Sejarah Kabah Dari Masa Nabi Adam Hingga Rasulullah, Dulu Bentuknya Bukan Kubus

Di beberapa sudut, terdapat pula sejumlah gazebo untuk beristirahat atau bercengkrama sesama pengunjung sambil menikmati segarnya udara hutan. Untuk kebutuhan edukasi dan penelitian, pohon-pohon di kawasan hutan juga sudah dilengkapi dengan penamaan ilmiah.

Penamaan hutan kota ini diambil dari tokoh lokal bernama Eyang Ranggawulung. Makamnya dipercayai berada di puncak bukit di atas bumi perkemahan Ranggawulung.

Pada malam-malam tertentu makam ini banyak dikunjungi para peziarah. Namun hingga kini, belum ada literatur yang mengungkap asal-usul sosok Ranggawulung.

Dalam sejumlah sumber, Ranggawulung hanya dikisahkan sebagai sesepuh atau leluhur sunda yang memiliki kemampuan sakti.***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x