Mengenal Tradisi Memasang Fanous di Mesir, Lentera Khas yang Bikin Ramadhan Lebih Semarak

- 3 April 2022, 15:13 WIB
Ilustrasi Fanous Ramadhan di Mesir//instagram.com/cairo_confident
Ilustrasi Fanous Ramadhan di Mesir//instagram.com/cairo_confident /

Cianjurpedia.com - Bulan suci Ramadhan disambut suka cita oleh umat muslim dunia, termasuk di Mesir.

Kemeriahannya biasanya terasa memasuki minggu terakhir bulan Syaban.

Rumah-rumah warga, masjid, jalanan, pertokoan, hingga tempat-tempat publik dihiasi lentera warna-warni yang disebut fanous.

Baca Juga: Unik, Dalam Satu Gedung Burj Khalifa Dubai Ada Tiga Zona Waktu Puasa  

Kebiasaan yang sudah berlangsung selama berabad-abad tersebut menjadikan suasana puasa di Mesir lebih semarak.

Fanous merupakan lampu atau lentera khas Mesir. Biasanya fanous terbuat dari kaca tipis berwana dengan lilin di dalamnya sehingga mengeluarkan pantulan cahaya yang indah.

Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, penerangan fanous diganti dengan bohlam, menggunakan baterai atau aliran listrik.

Uniknya, fanous hanya muncul saat bulan Ramadhan, sehingga keberadaan lentera warna-warni itu dikenal pula dengan sebutan fanous Ramadhan.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kota Bekasi, Lengkap 1-30 Ramadhan 1443 H

Fanous biasanya dibiarkan tetap tergantung sampai Ramadhan berakhir.

Kemunculan tradisi memasang fanous di bulan Ramadhan kerap dikaitkan dengan peristiwa di masa dinasti Fatimiyah, tahun 358 H atau 969 M.

Konon, ketika Khalifah Muiz Lidinillah memasuki Kairo untuk pertama kalinya, ia disambut warga secara massal dengan lentera.

Momen itu disebut terjadi bertepatan dengan awal Ramadhan. Sejak saat itu, setiap Ramadhan tiba, fanous selalu muncul menghiasi kota.

Tidak hanya sebagai penghias dan ekspresi kegembiraan menyambut Ramadhan, fanous juga memiliki makna filosofis.

Baca Juga: Di Kota Tarim, Yaman, Masyarakatnya Terbiasa Melakukan Sholat Tarawih Hingga 100 Rakaat

Fanous disebut sebagai perlambang bahwa lampu pada hakikatnya adalah sumber cahaya. Begitu juga dengan Ramadhan, kehadirannya diibaratkan sebagai lampu penerang dalam kehidupan.

Setelah sekian waktu bergelut dengan kesibukan yang kadang mengaburkan pandangan, kemudian datanglah lampu Ramadhan yang membawa ke jalan lebih terang.

Fanous biasanya dilengkapi dengan hiasan kertas warna-warni yang digunting dalam berbagai bentuk dan dirangkai dengan seutas tali, kemudian digantung di antara gang atau jalan.  

Di antara dua gedung terkadang digantung fanous dalam ukuran besar. Bagi anak- anak suasana ini amat menyenangkan.

Mereka biasanya bermain di jalan-jalan sambil menenteng fanous dalam ukuran kecil sambil mengumandangkan lagu-lagu khas Ramadhan.

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H Versi Muhammadiyah

Dalam perkembangannya, fanous dibuat lebih bervariasi. Bahannya tidak lagi kaca dan timah, tetapi plastik. Bentuknya juga dibuat mengikuti tren yang ada di Mesir.

Bahkan fanous sekarang bisa mengeluarkan suara musik dan lagu-lagu yang tengah populer.

Di tahun 2018 lalu, salah satu fanous yang paling banyak laris terjual adalah lentera bergambar pesepak bola Mohamed Salah.***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x