Cianjurpedia.com - Warga Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat (AS) dikejutkan dengan penembakan maut yang terjadi di Rumah Sakit Kampus St. Francis, Rabu, 1 Juni 2022.
Polisi setempat memastikan tragedi penembakan maut tersebut telah merenggut empat korban jiwa.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku penembakan mempersenjatai dirinya dengan sebuah senapan dan sebuah pistol.
Wakil Kepala Polisi Tulsa, Eric Dalgleish mengungkapkan bahwa polisi tiba tiga menit di tempat kejadian perkara setelah menerima laporan penembakan melalui telepon.
Baca Juga: Heboh! Aming Unggah Foto Bareng Ariel NOAH dan Luna Maya, Jodoh Pasti Bertemu
Ia juga menambahkan bahwa suara tembakan terdengar dari lantai kedua Gedung Natalie.
Kepolisian AS terus meningkatkan pengawasan setelah sepekan sebelumnya tragedi penembakan terjadi di ruang kelas sekolah di Uvalde, Texas yang menewaskan 19 siswa dan dua guru.
Dalgleish juga mengungkapkan bahwa peristiwa penembakan di Tulsa ini mengingatkan kita ke tragedi Texas, dan ia menilai anggota polisi telah merespons dengan baik.
Penembakan di Tulsa tersebut memicu kontroversi dan perdebatan mengenai penggunaan senjata api di AS.
Dua pekan lalu sebelum penembakan di Uvalde, penembakan juga terjadi di sebuah supermarket di lingkungan orang kulit hitam oleh seorang kulit putih di Buffalo, New York.
Meski belum menemukan detail mengenai motif pelaku, kepolisian Tulsa mengungkapkan bahwa mereka terus mencari identitas pelaku, yang diperkirakan berusia antara 35 hingga 40 tahun.
Dalgleish menambahkan bahwa korban jiwa merupakan karyawan dan pasien yang berada di Gedung Natalie yang terdiri dari sejumlah kantor dokter, termasuk pusat ortopedi.
Perwakilan Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah menerima kabar penembakan dan Presiden menawarkan dukungan untuk negara bagian dan otoritas di Tulsa.
Tulsa sendiri merupakan sebuah kota yang memiliki populasi sebanyak 411.000 orang yang berlokasi 160 km dari timur laut Oklahoma City.