Cianjurpedia.com – Harga kacang kedelai yang mengalami kenaikan membuat para perajin tempe di Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, membatasi produksinya.
Harga kacang kedelai mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp11 ribu per kilo gram.
Kenaikan harga bahan baku tempe dan tahu tersebut terjadi sejak dua minggu terakhir sehingga menyebabkan para perajin mengurangi ukuran dan membatasi produksi setiap hari agar pesanan dari sejumlah pasar dapat terlayani dengan harga normal.
Dilansir dari Antaranews, seorang perajin tempe di Kecamatan Gekbrong, Sri Hayati, berkata, “Hanya ukuran tempe dikurangi sedangkan harga jual di pasar tetap Rp8.000 per potong.”
Ia menuturkan, ketika harga kedelai naik pihaknya hanya menggunakan 2 kuintal kedelai per hari padahal pada saat harga normal mereka bisa menggunakan 3 sampai 5 kuintal kedelai per hari.
Pengurangan penggunaan kacang kedelai ini merupakan upaya untuk menghindari kelangkaan tempe di pasaran.
Selanjutnya ia pun mengatakan jika selama ini sudah ada pemasok kedelai impor yang datang ke pabrik dengan mengirimkan 10 ton kacang kedelai per 20 hari dengan sistem bayar setelah penjualan.
Mereka pun berharap agar harga kedelai bisa kembali normal agar pendapatan sebagai perajin tidak menurun. Karena sejak kedelai sulit didapatkan, omset mereka pun ikut turun.