Cianjurpedia.com - Lapangan futsal dan volley yang dibangun dengan menggunakan anggaran dana desa Cihaur tahun 2023 hanya dalam hitungan bulan sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Padahal anggaran yang dikeluarkan terbilang fantastis untuk sebuah lapangan futsal dan volley yang manfaatnya bagi masyarakat tidak terlalu besar.
Kepala Desa Cihaur, Cibeber, Cianjur M Ikhsan mengeluarkan anggaran sebesar Rp 617 juta untuk kedua lapangan tersebut beserta dua buah bangunan yang ditujukan untuk ruang ganti pakaian.
M Ikhsan yang dihubungi melalui pesan aplikasi WhatsApp seperti lempar tanggung ke pihak karang taruna yang diberikan hak pengelolaan kedua lapangan tersebut.
"Coba koordinasi dengan pengelola, karang taruna sebab sudah diserahkan ke karang taruna sebagai pengelola lapangan alun-alun," tulis kepala desa Cihaur pada 29 September 2023.
Sementara penyerahan pengelolaan lapangan baru terjadi pada tanggal 14 September kemarin namun kerusakan sudah terlihat jauh sebelumnya
Entah karena kualitas tembok cor beton yang tidak sesuai standar, kini lapangan sudah mengalami retak bahkan untuk joging track kerusakan terbilang serius.
Selain kondisi tembok yang retak, cat lapangan futsal dan volley juga sudah banyak yang mengelupas sehingga tidak tampak seperti lapangan yang baru selesai dibangun.
Tidak kalah mengkhawatirkan adalah kondisi penutup saluran air yang bolong, sehingga bisa membahayakan pejalan kaki atau anak-anak yang bermain.
Menurut pengakuan M ikhsan sendiri, lapangan ini sudah mulai disewa semenjak selesai dibangun bulan Mei oleh beberapa pihak, yang nantinya dialokasikan untuk biaya perawatan.
Alun-alun Cibeber telah mengalami beberapa kali pemugaran, dengan harapan bisa membuat lebih tertata dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat desa Cihaur sebagai pemilik lahan tersebut.
Pada masa kepemimpinan kepala desa saat ini pemugaran kembali dilakukan. Dengan harapan bisa membuat bahagia masyarakatnya
Luas lapangan yang mengalami pemugaran seluas 50 x 41 meter dengan tebal 7 cm.
Berdasarkan informasi dari beberapa pihak rencana awalnya tidak ada pagar kawat untuk lapangan futsal namun pada praktiknya terjadi perubahan dengan berdirinya pagar kawat setinggi 3 meteran.
Mungkin sebaiknya pemerintah daerah kabupaten Cianjur melakukan audit menyeluruh sebagai bentuk pengawasan terhadap penggunaan dana desa tersebut.***