BPBD Cianjur Siagakan 1.832 Retana Hadapi Puncak La Nina di Akhir Tahun

- 17 Oktober 2020, 14:06 WIB
Anggota BPBD Cianjur berlatih meningkatkan kemampuan penyelamatan.
Anggota BPBD Cianjur berlatih meningkatkan kemampuan penyelamatan. /BPBD kab Cianjur

Cianjur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat menyiagakan sebanyak 1.832 relawan tangguh bencana (Retana) untuk pengantisipasian dampak bencana di puncak anomali iklim La Nina pada Desember 2020.

Sekertaris BPBD Cianjur Mokh Irfan Sofyan, mengatakan sebagian besar wilayah Cianjur yang masuk dalam zona merah bencana alam di Jawa Barat, bahkan secara nasional juga menjadi daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi.

Hal itu membuat banyak potensi bencana terjadi, mulai dari banjir, longsor, pergerakan tanah, hingga puting beliung.

Baca Juga: Mengenal Salar De Uyuni Bolivia “Ujung Langit Dan Bumi Bertemu”

"Di masa cuaca ekstrem akibat anomali iklim La Nina ini bencana mulai terjadi, seperti belum lama ini terjadi banjir dan longsor di tiga kecamatan di wilayah selatan Cianjur. Dan saat puncak La Nina risiko bencananya lebih tinggi," ujarnya, Sabtu (17/10/2020).

Oleh karena itu, seluruh Retana di setiap desa disiagakan untuk memantau wilayahnya masing-masing.

Ia mengatakan, khusus untuk retana di kawasan pesisir selatan, disiagakan untuk memantau antisipasi terjadinya gelombang tinggi.

"Sebanyak 1.832 orang Retana ini kami minta segera melaporkan sekecil apapun tanda yang terlihat, sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana," katanya.

Irfan menambahkan, BPBD juga melakukan pemetaan lokasi pengungsian yang aman dari jangkauan bencana alam, longsor, banjir dan pergerakan tanah.

Halaman:

Editor: Cecep Mahmud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x