Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat Tipis, Tapi Ada Potensi Melemah Pada Perdagangan Hari Ini

31 Maret 2022, 11:31 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menguat terhadap Dollar. /Antara.

Cianjurpedia.com – Kamis, 31 Maret 2022, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antarbank di Jakarta, dibuka menguat tipis.

Rupiah bergerak menguat sebesar 0,02 persen atau sebanyak 4 poin dari Rp14.344 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp14.340 per dolar AS.

Pada perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan berpotensi menguat ke kisaran Rp14.320 per dolar. Sedangkan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.360 per dolar AS.

Penguatan rupiah didukung oleh komitmen AS untuk membantu menurunkan harga minyak mentah dunia.

Baca Juga: Update Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Kamis, 31 Maret 2022 Naik Rp4000

“Penguatan didukung penurunan harga minyak mentah karena komitmen AS untuk mengeluarkan cadangan strategis minyak mentahnya sebanyak 1 juta barel per hari untuk beberapa bulan ke depan dalam membantu menurunkan harga minyak mentah di dunia,” jelas Analis Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta pada Kamis, sebagaimana yang dikutip dari Antara.

Namun, Ariston memperingatkan sentimen negatif terhadap aset berisiko, termasuk rupiah, masih besar. 

Pelaku pasar masih khawatir akan hasil perundingan damai Rusia dan Ukraina. Rusia yang tidak mengendurkan serangannya ke Ukraina, masih mendorong pasar keluar dari aset berisiko.

Selain itu, risiko inflasi sebagai akibat dari perang tersebut serta potensi kebijakan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini juga berpeluang mendorong sementara pasar keluar dari aset berisiko.

Baca Juga: Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta Akan Diaktifkan Kembali Mulai 1 April 2022

Di sisi lain, pelaku pasar keuangan juga sedang memperhatikan data ekonomi China. Seperti yang diketahui, data tersebut merupakan salah satu motor pertumbuhan ekonomi global. Pagi ini, data survei manufaktur Negeri Tirai Bambu baru saja dirilis.

“Hasil menunjukkan aktivitas manufaktur yang terkontraksi karena penutupan wilayah akibat lonjakan kasus COVID-19 dan ini bisa memberikan tekanan tambahan ke aset berisiko, termasuk rupiah,” jelasnya.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler