Bank sentral Inggris tersebut menaikkan suku bunga sehari setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menjanjikan dukungan untuk meredam penurunan pasar obligasi yang dipicu oleh ekspektasi hawkish.
Sementara itu, bank sentral Swiss mengambil langkah mengejutkan dengan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 15 tahun sebesar 50 basis poin.
Ia mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar menganggap bahwa kenaikan suku bunga acuan dalam memerangi inflasi tersebut, akan menekan laju pertumbuhan ekonomi dan berpotensi menuju resesi.
Oleh karena itu, nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS dengan berkembangnya sentimen resesi tersebut.
"Sentimen tersebut menjadi negatif untuk aset berisiko termasuk rupiah," ungkapnya.***