Kebijakan tersebut diambil BI mengingat perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Menurut Revandra, pergerakan rupiah juga akan dibayangi sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang akan diumumkan pada pekan depan.
"Tetapi untuk pekan ini dolar AS sendiri juga sepertinya mendapat tekanan imbas kenaikan suku bunga ECB sebesar 50 bps. Indeks dollar terlihat turun menjauhi nilai pekan lalu," katanya.
Baca Juga: Rupiah Diproyeksikan Melemah, Pasar Tunggu Hasil RDG BI Siang ini
Diketahui bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga 50 basis poin.
Langkah tersebut diambil ECB dalam rangka menjinakkan inflasi. Dan kenaikan suku bunga ini merupakan yang pertama sejak 2011.
Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.980 per dolar AS hingga Rp15.100 per dolar AS.***