Cianjurpedia.com - Kisah kontrakan horor dan mencekam yang terjadi pada tahun 2020 silam itu belum berakhir.
Setelah Dimas berhasil pindah dari kontrakan tersebut, penghuni kontrakan yang saat itu bertahan ada tiga rumah lagi.
Melanjutkan cerita sebelumnya yang dikutip dari kanal YouTube dengan nama Lentera Malam, pada Jumat 11 Maret 2022, Dimas akan menceritakan tentang Ana yang menjadi target tumbal pesugihan.
Para penghuni kontrakan yang pindah salah satunya adalah Dini, padahal dia diamanatkan mengurus kontrakan, oleh pamannya.
Anehnya, Dini pindah mendadak dan tanpa membawa barang apapun. Dini beserta anak-anaknya, pindah hanya membawa baju yang menempel di badan mereka.
Kemudian, perabotan di rumahnya, Dini berikan kepada Ana. Ana dengan senang hati menerimanya, karena perabotan tersebut masih bagus seperti sofa, lemari, televisi, rice cooker, dan lain sebagainya.
Selang beberapa hari, Ana menelepon istrinya Dimas, saat itu ia sedang berada di kontrakan horor itu. Ana bermaksud menceritakan kekesalannya.
Pasalnya, saat Ana memberitahu kakaknya bahwa dia mendapatkan perabotan dari Dini, kakaknya langsung marah dan meminta barang-barang tersebut dibuang.
Namun, tiba-tiba di tengah pembicaraan mereka, Ana mencium bau menyan yang menyengat, yang ternyata berasal dari sofa yang sedang ia duduki.
Ana langsung mematikan telepon dan segera menghubungi kakaknya. Kemudian, akhirnya kakaknya mengatakan jika semua perabotan pemberian Dini itu diisi oleh mahluk halus.
Ternyata, kakaknya Ana memang memiliki kemampuan untuk melihat makhluk-makhluk yang tak kasat mata.
Baca Juga: Mudah, Belanja Grosir Bisa Online Lewat CrediMart
Sehabis menelpon kakaknya, Ana langsung menelepon pacarnya. Ana merasa ketakutan, karena ternyata perabotan pemberian Dini mengeluarkan bau menyan semua.
Ana meminta pacarnya untuk memindahkan semua perabotan pemberian Dini ke rumah kontrakan Dini sebelumnya, untungnya Ana masih memegang kuncinya.
Setelah selesai dipindahkan, pacar Ana pun pulang. Saat Ana hendak beristirahat, namun anehnya suasana di dalam kontrakan semakin terasa sesak. Ana pun keluar dan menggedor pintu rumah tetangganya.
Ana menggedor rumah nomor tiga yang diisi oleh Nindy beserta keluarganya. Malam itu, Ana berniat ikut menginap di rumah Nindy.
Karena terdengar suara gaduh malam-malam, penghuni kontrakan nomor empat yang diisi oleh Pak Danu beserta keluarganya dan bapaknya yang sudah cukup tua bernama Pak Salim, ikut keluar.
Kemudian pada malam itu, meskipun sudah malam sekitar pukul 12 malam, mereka berkumpul dan saling berbagi cerita. Dimulai dengan cerita yang Ana alami sebelumnya.
Lalu l, tiba-tiba Pak Salim berkata, jika rumah induk sang pemilik kontrakan selalu ramai, namun kenapa para penghuni kontrakan tidak betah dan kerap mengalami gangguan.
Sontak yang lain kaget, bagaimana mungkin rumah tersebut ramai, rumah induk itu selalu gelap dan kosong sudah lama.
Menurut Pak Salim, ia selama ini selalu melihat ada aktivitas di rumah induk pada malam hari, rumahnya selalu terang dan ramai orang, bahkan seperti ada orang-orang yang sedang berpesta.
Penghuni lain kaget dengan pernyataan tersebut, dan akhirnya pada malam itu Nindy mengemukakan bahwa sebenarnya selama ini dia bisa melihat makhluk tak kasat mata.
Menurut penuturan Nindy, lampu di gerbang selalu mati dikarenakan ada sosok genderuwo tinggi besar yang berdiri tegak melebihi tiang lampu tersebut.
Kemudian, Nindy menceritakan, suaminya Dini meninggal karena suatu kecelakaan, namun kecelakaan tersebut bukan kecelakaan biasa.
Kecelakaan suaminya Dini terjadi karena dijadikan tumbal pesugihan oleh pamannya sendiri, yang saat ini menjadi pemilik kontrakan yang mereka tempati.
Dan setiap beberapa tahun pamannya itu harus menyerahkan tumbal lagi, dan ternyata target selanjutnya yang akan dijadikan tumbal adalah Dini.
Namun ternyata Dini mengetahui hal tersebut, sehingga dia berusaha lari dan ingin memindahkan target tumbal itu pada orang lain yang berasal dari penghuni kontrakan tersebut.
Dini ingin memindahkan target tumbal pesugihan itu kepada Ana, itulah alasan mengapa Dini memberikan perabotannya kepada Ana.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jalan yang harus mereka lakukan adalah pindah dari kontrakan tersebut agar tidak menjadi target tumbal selanjutnya.
Namun tak semua penghuni kontrakan mampu untuk segera pindah. Dan Ana berhasil pindah dari kontrakan mencekam itu, hingga akhirnya ia pun terbebas dari segala gangguan dan ancaman yang dialaminya.
Lalu siapakah yang akan menjadi target tumbal pesugihan selanjutnya?***