Salah satu tanda adanya portal gaib atau disebut juga dengan portal teleportasi, biasanya dengan adanya kemunculan kabut tebal di tempat tersebut.
Rata-rata bus atau kendaraan besar yang melewati jalan ini, berkendara ketika sudah gelap, yaitu pada malam hari.
Sehingga para supir, kernet, maupun penumpang bus relatif tidak menyadari saat mereka memasuki portal dimensi lain.
Hasil penelusuran Om Hao, pada tahun 1980-an tempat tersebut ternyata dijadikan sebagai tempat pembuangan tragedi penembakan misterius pada masa penjajahan silam.
Para korban dimasukkan ke dalam sebuah karung kemudian di buang di tempat tersebut. Sehingga menambah keangkeran dari hutan jati ini.
Kemudian, di tempat itu juga terdapat sosok seorang kakek pencari rumput, yang kerap terlihat sedang menyeberang jalan sambil memikul wadah besar di pundaknya, pada siang maupun malam hari.
Dan menurut Om Hao, sosok ini kerap menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, sampai memakan korban jiwa, di jalan raya hutan jati Blora ini.
Om Hao melanjutkan, di tempat itu pun terdapat satu entitas kerajaan gaib besar, di mana sejak zaman penjajahan kolonial Belanda, ketika masa pembangunan jalan, terdapat satu perjanjian untuk dibuatkan satu perlintasan gaib, namun hal tersebut tidak terpenuhi.
Karena hal tersebutlah, sehingga aktivitas perlintasan di jalan hutan jati Blora ini sering saling bergesekan, antara jalur dunia nyata dan jalur alam gaib.