Sekitar 500 Orang Ditangkap Junta Militer, 6 Selebriti Masuk Dalam Daftar DPO

18 Februari 2021, 11:04 WIB
Biksu Myanmar serukan diakhirinya kekuasaan militer. /antara/

Cianjurpedia.com - Junta militer Myanmar telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam selebriti karena mendorong pemogokan yang telah melumpuhkan banyak kantor pemerintah dalam protes terhadap kudeta bulan ini, dengan total penangkapan sejak saat itu mendekati 500 orang.

Pada Rabu malam, pasukan keamanan melepaskan tembakan di kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, ketika mereka menghadapi pekerja kereta api yang menghentikan kereta yang beroperasi sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil. Satu orang terluka, kata warga.

Ratusan ribu orang turun ke jalan pada hari Rabu 17 Februari 2021 dalam beberapa protes terbesar yang menentang kudeta 1 Februari dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Tanggapan KPK Terkait Hukuman Mati Untuk Juliari Batubara dan Edhy Prabowo

Pawai jalanan lebih damai namun memiliki efek yang melumpuhkan banyak bisnis resmi.

Militer mengumumkan pada Rabu malam bahwa enam selebriti lokal, termasuk sutradara film, aktor dan penyanyi, dicari berdasarkan undang-undang anti penghasutan karena mendorong pegawai negeri untuk bergabung dalam protes.

“Sungguh menakjubkan melihat persatuan rakyat kami. Kekuatan rakyat harus kembali kepada rakyat, ”aktor Lu Min memposting di halaman Facebook-nya.

Baca Juga: Innalillahi, Guru Mulia Senior Al-Azhar Meninggal Dunia, Buya Yahya Panjatkan Doa

Meskipun junta menghimbau agar pegawai negeri kembali bekerja dan ancaman namun belum ada tanda-tanda pemogokan mereda.

Layanan kereta api terganggu, pasukan keamanan di kota terbesar kedua Manadalay menghadapi pekerja kereta api yang mogok, melepaskan tembakan dengan peluru karet dan ketapel serta melempar batu, kata penduduk.

Seorang pekerja amal terluka di kaki karena peluru karet.

Baik tentara maupun polisi tidak segera mengomentari insiden tersebut, tetapi halaman Facebook militer mengatakan pasukan memberikan keamanan di seluruh negeri untuk "memastikan orang-orang memiliki ketenangan dan tidur nyenyak".

Baca Juga: Wakapolri Umumkan Positif COVID-19 Saat Rapat Virtual Polri

Jumlah orang yang diketahui telah ditahan sejak kudeta menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi telah mencapai 495 pada Rabu, kata Asosiasi Bantuan Tahanan Politik Myanmar dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, tentara mengambil alih kekuasaan setelah komisi pemilihan menolak tuduhan kecurangan dalam pemilu 8 November yang disapu oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, hal tersebut memicu kemarahan dari negara-negara Barat serta protes lokal.

Para penentang kudeta sangat skeptis terhadap janji junta untuk menyerahkan kekuasaan setelah pemilu baru yang belum ditetapkan tanggalnya.

Baca Juga: Perjuangan Meraih Kemerdekaan di Bumi Ageung Cianjur

Peraih Nobel Perdamaian Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta, sekarang menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan secara ilegal mengimpor enam radio walkie talkie. Penampilannya di pengadilan berikutnya telah ditetapkan pada 1 Maret.***

Editor: Sutrisno

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler