Jelang Gencatan Senjata, Penjajah Israel Malah Membombardir Gaza dan Menewaskan Banyak Warga Sipil

23 November 2023, 09:04 WIB
Tank Israel Siap Serang Gaza Sebelum Gencatan Senjata /Reuters/

 

Cianjurpedia.com - Kesepakatan gencatan senjata akhirnya disetujui oleh penjajah Israel pada Rabu 22 November 2023. Akan tetapi, pemboman Gaza terus berlanjut, bahkan semakin parah hingga banyak warga sipil yang menjadi korbannya. 

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan, mengatakan bahwa pemboman intensif Israel terhadap Gaza menjelang gencatan senjata yang disepakati telah menewaskan banyak warga sipil dan beberapa orang kehilangan harapan akan perdamaian yang lebih permanen di daerah Palestina.

“Pemboman massal yang sedang berlangsung di Jalur Gaza terus menciptakan tragedi dan kesengsaraan bagi warga Palestina,” kata Mahmoud seperti dikutip dari Al Jazeera pada hari ini, Kamis 23 November 2023.

Pengungsi dari bagian utara Gaza tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di Rafah. Mahmoud juga menambahkan, di Khan Younis, sebuah keluarga yang menampung pengungsi juga terkena serangan Israel yang menewaskan banyak orang. Ada juga tiga serangan terpisah di utara Jalur Gaza yang menewaskan puluhan orang, termasuk seluruh keluarga.

“Jika Anda melihat daerah yang digambarkan militer Israel sebagai daerah aman, sama-sama dibombardir, sama berbahayanya, orang-orang juga sama-sama berisiko kehilangan nyawa,” ujar Mahmoud.

“Ada optimisme ketika kita mendekati waktu efektif dimulainya [gencatan senjata], namun karena kita masih mendengar pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan tentang kapan gencatan senjata akan dimulai… pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan ini membuat orang kehilangan harapan bahwa gencatan senjata permanen atau jangka panjang mungkin akan terjadi. dapat dicapai dalam waktu dekat,” lanjutnya.

Baca Juga: Penjajah Israel Terus Serang Rumah Sakit di Gaza, 8 Orang Tewas, Puluhan Lainnya Luka-Luka

Peristiwa Menjelang Gencatan Senjata

Israel terus melakukan serangan udara mematikan dan penembakan besar-besaran di Gaza karena masih belum jelas kapan gencatan senjata sementara yang dimediasi oleh Qatar akan mulai berlaku.

Berdasarkan kesepakatan, pada jeda serangan penjajah Israel di Gaza selama lima hari rencananya akan dilakukan pembebasan 50 tawanan yang ditahan di Gaza dan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan oleh Israel. Selain itu, penjajah Israel akan memperpanjang jeda satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.

Berikut rekap perkembangan menjelang gencatan senjata dalam beberapa jam terakhir:

  • Media Israel melaporkan bahwa gencatan senjata di Gaza tidak akan dimulai pada Kamis pagi – seperti yang dikatakan Hamas sebelumnya – dan malah akan ditunda sampai rincian pembebasan tawanan diselesaikan.
  • Seorang pejabat Israel mengatakan, tawanan tidak akan dibebaskan sebelum hari Jumat.
  • Penembakan artileri berat Israel dilaporkan terjadi di sisi timur Khan Younis di selatan Gaza, di antara daerah lain di daerah kantong yang terkepung.
  • Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, bahwa warga Palestina tidak akan dipaksa keluar dari Gaza dan Tepi Barat di tengah kekhawatiran akan adanya pengungsian paksa.
  • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dia telah memerintahkan badan intelijen negara Mossad untuk bertindak melawan para pemimpin Hamas “di mana pun mereka berada”.
  • Setidaknya empat orang dilaporkan tewas di Lebanon setelah tentara Israel menyerang “infrastruktur Hizbullah” dan “pasukan teroris” di selatan.

Sebagai informasi, Netanyahu memperbarui peringatan bahwa perang akan terus berlanjut setelah diperkirakan akan ada jeda dalam pertempuran, dan berjanji untuk memulangkan semua tawanan Israel. Sementara, Kepala Kemanusiaan PBB menyatakan harapan bahwa gencatan senjata akan berubah menjadi gencatan senjata yang langgeng di Gaza.

Seperti diketahui, lebih dari 14.500 orang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.***

 

 

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler