Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan Lebih Menular

- 25 Desember 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi virus Corona.
Ilustrasi virus Corona. //Pixabay//mattthewafflecat

Cianjurpedia.com – Beberapa negara termasuk Inggris telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan terkait varian baru virus corona. Varian baru yang disebut 501.V2, ditemukan oleh ilmuwan di sekitar Afrika Selatan yang telah melacak genetika virus SARS-COV-2.

Dikutip dari Reuters, para ilmuwan mengatakan varian baru virus corona tersebut ditemukan di wilayah selatan dan tenggara negara tersebut.

Pertama kali diidentifikasi di Teluk Nelson Mandela, di sepanjang pantai timur Afrika Selatan, menyebar dengan cepat ke distrik lain di Eastern Cape, dan ke provinsi Western Cape dan KwaZulu Natal (KZN).

Baca Juga: 5 Episode Running Man dengan Tema Kekuatan Super, Kocak!

Para ilmuwan mengatakan varian tersebut berbeda dari varian lain yang beredar di Afrika Selatan karena memiliki beberapa mutasi pada protein “lonjakan” penting yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia.

Ini juga dikaitkan dengan viral load yang lebih tinggi, yang berarti konsentrasi partikel virus yang lebih tinggi dalam tubuh pasien, kemungkinan berkontribusi pada tingkat penularan yang lebih tinggi.

Menurut otoritas Kesehatan setempat mengatakan bahwa sekitar 80 persen dan 90 persen kasus baru di negara itu membawa varian mutan.

Baca Juga: Priyanka Chopra dan Kru Film ‘Text For You’ Terdampar Karena Lockdown di Inggris

“Apa yang terjadi dengan banyaknya infeksi yang tumbuh sangat cepat adalah sistem perawatan kesehatan yang sangat cepat kewalahan,” kata Profesor Tulio de Oliveira, direktur KZN Research Innovation and Sequencing Platform (KRISP), yang membantu melakukan pengurutan genom di South Varian mutan Afrika. “Dan ketika itu terjadi, kita mengalami lonjakan besar peningkatan kematian.”

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah