Taliban telah membantah terlobat dalam beberapa serangan, tetapi mengatakan para pejuangnya akan terus melenyapkan tokoh-tokoh penting pemerintah, meskipun bukan wartawan atau anggota masyarakat sipil.
Meningkatnya kekerasan telah memperumit pembicaraan damai yang ditengahi AS yang terjadi di Doha ketika Washington menarik pasukan.
Sumber di kedua belah pihak mengatakan negosiasi hanya mungkin membuat kemajuan substantif setelah Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden menjabat dan mengumumkan kebijakan Afghanistan.
Baca Juga: Update Gempa Sulawesi Barat, 73 Meninggal Dunia dan 37.850 Orang Mengungsi
Sementara, jumlah pasukan AS di Afghanistan telah dikurangi menjadi 2.500 , level terendah pasukan Amerika di sana sejak 2001, menurut Petagon pada hari Jumat.***