Network
Cianjurpedia.com - Pada 5 Februari, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan umumkan kehati-hatian dalam penggunaan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca untuk orang berusia di atas 65 tahun. Hal tersebut lantaran kurangnya data hasil uji klinis.
Keputusan untuk membatasi penggunaan vaksin, yang akan menjadi yang pertama disetujui oleh Korea Selatan, dapat mempersulit kampanye inokulasi yang memprioritaskan pekerja medis dan orang tua.
Menurut Direktur Jenderal Badan Evaluasi Keselamatan Nasional, meskipun dewan farmasi nasional Korea Selatan telah mengizinkan vaksin untuk mereka yang berusia lebih dari 18 tahun, namun tetap menyarankan agar berhati-hati dalam penggunaan bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Presiden Jokowi akan Terapkan PPKM Mikro Mulai 9 Februari 2021
"Panel menyarankan untuk menawarkan obat tersebut kepada orang-orang yang berusia di atas 18 tahun, seperti yang direkomendasikan oleh Eropa, tetapi menyarankan agar berhati-hati atas keputusan untuk menyuntik mereka yang berusia di atas 65 tahun, karena belum ada data yang cukup telah dikumpulkan,” kata pejabat tersebut, Lee Dong-hee.
Nasihat itu muncul setelah adanya berita bahwa beberapa negara Eropa berencana untuk membatasi vaksin untuk orang yang lebih muda, atau sedang mempertimbangkan untuk melakukannya, karena tidak cukup data tentang kemanjurannya pada orang tua.
Saat ini Korea Selatan masih menunggu pengiriman pertama vaksin AstraZeneca yang dikabarkan paling cepat bulan ini, sebagai bagian dari kesepakatan pembelian dua arah untuk 20 juta dosis.
Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Vaksin Covid-19
AstraZeneca meminta persetujuan penggunaan darurat pada 4 Januari untuk Korea Selatan, yang bertujuan untuk memberikannya dalam waktu 40 hari.
Korea Selatan ingin menyuntik sekitar 10 juta orang berisiko tinggi pada Juli, dengan target kekebalan kawanan pada November, kata pemerintah.
Selain AstraZeneca, Korea Selatan diperkirakan akan menerima 117.000 dosis vaksin COVID-19 Pfizer Inc bulan ini melalui skema berbagi vaksin global COVAX, bersama dengan hampir 2,6 juta dosis suntikan AstraZeneca pada paruh pertama tahun 2021.***
