Vaksin Merah Putih sebagai Wujud Kemandirian Bangsa dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

- 28 Januari 2021, 08:10 WIB
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas perkembangan penelitian vaksin Merah Putih oleh Kemenristek/BRIN-LBM Eijkman yang ditargetkan uji klinis dan produksi tahun 2021.
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas perkembangan penelitian vaksin Merah Putih oleh Kemenristek/BRIN-LBM Eijkman yang ditargetkan uji klinis dan produksi tahun 2021. /ANTARA FOTO/

Cianjurpedia.com – Indonesia saat ini tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri yang diberi nama Vaksin Merah Putih. Setidaknya ada enam institusi yang terlibat dalam pengembangan  vaksin Merah  Putih, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sebagaimana dikutip dari Info Publik, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengatakan vaksin Merah Putih yang kini sedang dikembangkan merupakan wujud kemandirian bangsa terhadap Vaksin COVID-19.

“Indonesia itu, tidak boleh bergantung seratus persen terhadap vaksin impor, karena Indonesia bukan negara kecil, Indonesia penduduknya 270 juta. Jadi tidak masuk akal kita hanya tergantung pada vaksin impor,” kata Menteri Bambang pada acara Rakor Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Puspiptek Serpong, Rabu 27 Januari 2021.

 Baca Juga: Indonesia Tembus Satu Juta Kasus Positif Covid-19, Menkes : Semua Pihak Harus Berduka

Lebih lanjut, Menristek mengatakan dengan adanya vaksin Merah Putih diharapkan bisa berpartisipasi pada bagian akhir dari program vaksinasi Covid-19 gelombang pertama yang dicanangkan akan selesai dalam waktu 15 bulan.

Selain itu juga diharapkan vaksin Merah Putih bisa mulai digunakan oleh masyarakat sebagai suntikan vaksin dosis kedua agar tidak terus bergantung pada vaksin impor.

“Impor kita lakukan  karena kebutuhan mendesak, bahwa penanganan COVID-19 segera dilakukan, karena herd immunity harus segera dibentuk.  Tapi kita harus menjaga keberlangsungan dari herd immunity tadi, agar pandemi ini tidak mengganggu kita lagi di kemudian hari, disitulah peran vaksin Merah Putih. Jadi intinya adalah kemandirian  dan upaya untuk  kesinambungan  herd immunity,” pungkasnya. ***

Editor: Sutrisno

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x