Network
Pada tahun-tahun sebelumnya, lebih dari dua juta jamaah haji menutupi Gunung Rahmat di padang Arafah, duduk berdekatan di panas terik kota gurun Mekah, membawa payung dan kipas angin agar tetap sejuk.
Tahun ini, jamaah mengenakan ihram atau jubah putih yang menandakan kesucian, harus menjaga jarak fisik dan mengenakan masker di Gunung Arafah, sebuah bukit di mana Allah menguji iman Ibrahim dengan memerintahkannya untuk mengorbankan putranya, Ismail.
Sheikh Bandar Balila, menyampaikan khutbah Arafah selama ritual haji yang paling penting, memuji upaya otoritas Saudi untuk memastikan keamanan dan mencegah pertemuan menjadi fokus pandemi.
Baca Juga: Episode ‘My Ugly Duckling’ Kim Jong Kook Ungkap Ciuman Pertamanya: Terjadi Saat Main Jungkat-jungkit
Arafah, Mina dan Muzdalifah, beberapa kilometer sebelah timur Mekah, adalah tempat utama haji.
Setelah menghabiskan hari di Gunung Arafah, jamaah haji pindah ke Muzdalifah pada hari Selasa, hari pertama Iduladha, atau hari raya pengorbanan. Di sana mereka mengumpulkan kerikil untuk dilemparkan ke tiang-tiang batu yang melambangkan iblis.
“Doa yang pertama adalah memohon kepada Allah untuk mengangkat pandemi ini, kutukan dan kesedihan ini untuk seluruh umat manusia dan untuk umat Islam, sehingga di tahun-tahun berikutnya mereka dapat melaksanakan haji dan kembali memenuhi tempat-tempat suci ini,” kata Maher Baroody, seorang jamaah asal Suriah.***
