Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menolak lengser meski empat orang menteri papan atas mengundurkan diri dari jabatannya.
Jaksa agung pun menyatakan harapannya agar Johnson mundur dan mengakui bahwa ia juga menginginkan jabatan PM Inggris.
Lebih dari 50 orang menteri telah mengundurkan diri dalam kurun waktu kurang dari 48 jam.
Mereka mengatakan bahwa Johnson tidak layak untuk memimpin setelah dilanda sejumlah skandal.
Baca Juga: Ibu Kota Thailand, Bangkok Akan Berubah Nama Menjadi Krung Thep Maha Nakhon
Selain itu, puluhan politisi di Partai Konservatif pun melakukan pemberontakan secara terbuka.
Sekretaris Irlandia Utara Brandon Lewis, menjadi menteri kabinet terbaru yang mengundurkan diri pada Kamis pagi.
Lewis menyusul menteri keuangan, kesehatan, dan negara bagian Wales yang mengundurkan diri dari jabatannya.***