Cianjurpedia.com - Aksi peretasan sekarang tak hanya menyerang akun media sosial atau e-commerce, tetapi juga pada akun Whatsapp. Pelaku biasanya mencoba untuk mengakses akun Whatsapp milik pengguna dan menjalankan trik agar mendapatkan kode One Time Password (OTP) yang dikirimkan melalui Whatsapp via SMS.
Salah satu metode yang gencar dilayangkan adalah metode social engineering dan phising. Metode social engineering biasanya memanfaatkan kelengahan pengguna sehingga memberikan informasi yang sensitif ke peretas. Lain lagi dengan phising, yang biasanya memanfaatkan link dengan alamat website jebakan yang dapat mencuri informasi pengguna.
Peretasan dengan metode social engineering akhir-akhir ini banyak terjadi dengan mengirimkan sebuah pesan kepada Whatsapp pengguna dan mengaku sebagai kasir salah satu minimarket di Indonesia. Pegawai tersebut mengatakan, bahwa ia salah mengirimkan kode voucher game online ke nomor ponsel pengguna.
Baca Juga: Hati-hati, Ini Tanda-tanda Jika Whatsappmu Dibajak Hacker!
Kemudian, pelaku memohon untuk mengirimkan kembali kode tersebut. Bersamaan dengan pesan Whatsapp itu, pengguna juga mendapatkan sebuah pesan singkat dari Whatsapp via SMS dengan bahasa Thailand yang berisi sebuah kode 6 digit.
Kode 6 digit dalam bahasa Thailand ini sebenarnya adalah kode OTP. Saat cianjurpedia.com mengartikan isi pesan berbahasa Thailand tersebut ke dalam bahasa Indonesia, isi pesannya sebenarnya mengatakan untuk tidak memberikan kode itu kepada orang lain.