Peliputan di Alam Bebas? Tak Perlu Khawatir, Bekali Diri dengan 4 Fundamental Skill Ala Eiger!

- 29 Agustus 2023, 08:35 WIB
Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager Galih Donikara saat memberikan tips persiapan peliputan di alam saat acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Ciater.
Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager Galih Donikara saat memberikan tips persiapan peliputan di alam saat acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Ciater. /PRMN/

 

Cianjurpedia.com - Saat bencana terjadi di sebuah daerah atau alam bebas, tak sedikit wartawan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan berita atau gambar eksklusif, namun mengabaikan keselamatannya. Padahal aspek keselamatan harus selalu diutamakan dalam berkegiatan di alam terbuka.

Pembekalan ilmu tentang perlengkapan dan perencanaan peliputan di alam bebas penting diberikan untuk para wartawan. Sebab, menurut Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager sekaligus pendaki senior Galih Donikara, kegiatan di alam bebas baik itu olahraganya, bencananya, maupun aktivitasnya mengandung bahaya dan mengundang bahaya. 

“Alam itu mengandung bahaya, sedangkan kita sebagai manusia mengundang bahaya. Alam itu berhubungan dengan kesulitan, kita berhubungan dengan kerumitan. Karena itu, untuk meminimalisir bahaya saat peliputan di alam bebas, perlu belajar, melatih fisik dan mental,” ucap Galih dalam acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Sari Ater Campervan Park, Ciater, pada Kamis, 24 Agustus 2023. 

Pendaki yang pernah menaklukkan Gunung Everest ini mengungkapkan, bagi seorang wartawan minimalnya harus memiliki fisik yang lebih kuat karena sudah terbiasa dengan peliputan yang tidak direncanakan, seperti saat terjadi bencana gempa bumi di Cianjur pada November tahun lalu.

Peliputan yang tidak direncanakan seperti bencana tersebut, bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu, bahkan medan yang didatangi pun bisa jadi ekstrem. Sehingga dalam mengambil data di lapangan, wartawan harus memiliki persiapan yang matang.

“Persiapan itu yang menjadikan kita siap menghadapi apapun dan kapanpun penugasan memanggil kita,” seru Galih.

Baca Juga: Pulau Jawa Masuk Kategori Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat Hujan Lebat, Jawa Timur Terbanyak

4 Fundamental Skill Dalam Berkegiatan di Alam

Adapun persiapan yang diperlukan wartawan atau siapa pun yang hendak berkegiatan di alam, yaitu mempelajari empat fundamental skill atau kemampuan dasar, di antaranya:

  • Physical Fitness Skill

Bagi mereka yang ingin melakukan pendakian dibutuhkan fisik yang kuat. Minimalnya dalam seminggu tubuh perlu melakukan latihan fisik selama 100 menit. Bentuk latihannya bisa berupa jalan kaki ataupun berlari. Hal ini ditujukan agar tubuh lebih bugar.

  • Technical Skill

Persiapan selalu menjadi hal penting dalam melakukan kegiatan apapun, termasuk mendaki dan berkemah. Sebelum memulai kegiatan di alam, pastikan perlengkapannya sudah siap, seperti perbekalan makanan, obat-obatan, sepatu, pakaian, dan lainnya. 

Bukan hanya perlengkapan, namun pengetahuan juga perlu dipersiapkan. Sebelum berangkat, kita harus mencari tahu dulu mau pergi kemana (gunung atau pantai), medan yang akan ditempuh, cuaca, suhu udara, lokasi pelayanan kesehatan terdekat, dan sebagainya.

  • Human Skill

Mendatangi tempat baru tentunya diperlukan human skill, dimana kita harus bisa bersikap ramah, mengakrabkan diri dengan warga lokal, dan menghormati adat istiadat di tempat tersebut. 

Selain itu, kepercayaan diri, kesabaran, konsentrasi, kemandirian juga menjadi bagian dari human skill yang harus dikuasai dalam berkegiatan di alam.

  • Environmental Skill

Kemampuan pemahaman lingkungan seperti pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik perlu dimiliki oleh para wartawan atau mereka yang hendak pergi berkegiatan di alam. Hal itu bertujuan, agar pendaki dapat memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk melakukan pemecahan masalah yang ada di lapangan.

Anggota WANADRI ini pun mencontohkan, seperti warga Bandung atau wisatawan yang pergi ke Gunung Tangkuban Perahu tidak ada masalah karena bahayanya bisa diprediksi. Akan tetapi, Gunung Tangkuban Perahu jadi akan berbahaya apabila orang yang datang kesana ceroboh, tidak membawa perlengkapan, pergi saat hujan, sehingga manusia lah yang mengundang bahayanya.

“Tidak membawa perlengkapan, memakai sepatu yang salah, pergi saat malam hari, itu menjadi masalah karena tidak adanya persiapan,” jelas Galih.

Begitu juga jika seorang wartawan tidak memiliki persiapan dan perencanaan peliputan yang baik, bukannya data yang didapat, justru bisa mengundang bahaya. Oleh sebab itu, Galih memaparkan keempat fundamental skill atau kemampuan dasar ini harus dimiliki oleh mereka yang akan berkegiatan di alam bebas, tidak hanya wartawan. Perlunya pemahaman ini tidak terlepas dengan tujuan agar semuanya bisa berjalan dengan aman.

“Tujuan mendaki atau berkegiatan di alam bebas itu adalah pulang dengan selamat,” imbuhnya.***

Editor: Mayang Ayu Lestari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah