Cianjurpedia.com – Gol tunggal Raheem Sterling pada menit ke-61 memberi Inggris kemenangan perdana 1-0 atas Kroasia pada EURO 2020 di Grup D di Wembley pada hari Minggu waktu setempat.
Sterling, tampil menjadi starter setelah penampilan yang kurang meyakinkanr untuk musim domestik tetapi pemain yang menjadi favorit manajer Gareth Southgate, berhasil memecah kebuntuan sekaligus mengunci kemenangan bagi The Three Lions dan memberikan harapan besar bagi timnas Inggris yang selalu tampil buruk di partai pembuka di turnamen ini.
"Rasanya lega. Saya bermain dua menit berjalan, jadi saya tahu saya harus mencetak gol di sini, dan itu adalah perasaan yang luar biasa untuk melakukannya," kata pemain depan yang dibesarkan Wembley itu.
Sementara itu, Southgate mengatakan dia tidak menyadari kegagalan permainan pembuka Inggris sebelumnya - meskipun telah bermain di salah satu dari mereka pada tahun 1996 - tetapi, seperti yang diharapkan, tidak terbawa oleh tampilan yang solid tetapi tidak biasa.
Baca Juga: Hasil UERO 2020 Denmark Takluk di Tangan Finlandia 0-1 Diwarnai Pingsannya Eriksen
"Ini untuk orang lain untuk bersemangat dan membuang bir mereka dan melakukan apa pun yang mereka inginkan," katanya.
"Sangat brilian untuk memberikan sukacita itu kepada orang-orang. Tetapi bagi kami, itu pada yang berikutnya dan mempersiapkan pertandingan yang benar-benar sulit pada hari Jumat (melawan Skotlandia),”ujarnya.
"Tapi saya benar-benar senang dengan cara kami menetap begitu cepat. Kesempatan besar, hari panas terik, setiap alasan untuk terlihat gugup di awal, tetapi kami tidak.
“Dengan dan tanpa bola, kami disusun. Meskipun itu selalu akan menjadi permainan beberapa peluang yang jelas, kami melihat ancaman yang lebih besar di seluruh,”pungkasnya.
Baca Juga: Mancini, Sabar Kunci Kemenangan Italia Taklukan Turki
Permainan kali ini tidak banyak menghasilkan ancaman berbahaya jika dibandingkan dengan semifinal Piala Dunia 2018, dimana saat itu dimenangkan oleh Kroasia, dan kalah pada hari Minggu bukanlah bencana bagi mereka mengingat cara hasil imbang, tetapi itu adalah kemenangan yang meningkatkan moral untuk Inggris ketika mereka berangkat sekali lagi untuk mencari gelar pertama mereka sejak 1966.***