13 Jenis Imunisasi yang Disarankan IDAI untuk Anak 0-18 tahun

15 Desember 2020, 12:05 WIB
Urutan imunisasi pada bayi baru lahir. Foto Ilustrasi /halodoc

 

Cianjurpedia.com - Peraturan Menteri Kesehatan no. 12 tahun 2017 menjelaskan bahwa imunisasi wajib diberikan sesuai waktu yang telah ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan. Melalui laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orangtua dapat melihat jadwal imunisasi sesuai dengan usia anak.

Pemberian imunisasi pada anak sangat penting dilakukan karena sebagai salah satu bentuk tindakan untuk menghindarkan anak dari ancaman penyakit, apalagi bayi dan balita cenderung rentan terhadap serangan penyakit.

Imunisasi apa saja sih yang harus diberikan pada anak? Berikut cianjurpedia.com tuliskan 13 jenis imunisasi anak usia 0-18 tahun sesuai rekomendasi IDAI tahun 2017.

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI

  1. Imunisasi Hepatitis B (HB)

Vaksin hepatitis B pertama direkomendasikan untuk diberikan pada si kecil dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Bayi lahir dari ibu HbsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobin hepatitis B (HBIg) pada ekstrimitas yang berbeda.

Jadwal pemberian vaksin hepatitis B tergantung dari jenis vaksinnya, yaitu:

  • Vaksin Hepatitis B monovalent (sendiri) selanjutnya diberikan di usia 1 bulan dan 6 bulan.
  • Vaksin Hepatitis B dikombinasikan dengan DTPw (DTP whole-cell) diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
  • Vaksin Hepatitis B dikombinasikan dengan DTPa (DTP a-cellular) diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
  1. Imunisasi Polio

Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0, namun jika lahir di sarana kesehatan, OPV-0 akan diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster diberikan OPV atau IPV.

Paling sedikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3.

  1. Imunisasi BCG

Pemberian vaksin BCG berdasarkan jadwal imunisasi IDAI dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.

Baca Juga: Pahami Definisi Vaksin, Imunisasi dan Kekebalan Kelompok  

  1. Imunisasi DTP

Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTPw atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain.

Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval jadwal imunisasi lengkap pemberian vaksin lanjutan tersebut pada usia 2,4, dan 6 bulan. Untuk usia lebih dari 7 bulan diberikan vaksin Td atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-12 tahun dan booster Td diberikan setiap 10 tahun.

  1. Imunisasi Pneumokokus (PCV)

Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan. Dan pada usia lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali. Keduanya perlu booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir.

Pada anak usia di atas 2 tahun, PCV diberikan cukup satu kali.

  1. Imunisasi Rotavirus

Vaksin rotavirus terdapat dua jenis, yaitu vaksin rotavirus monovalent dan pentavalent. Vaksin monovalent diberikan sebanyak dua kali. Usia pertama kali diberikan, yaitu pada usia 6-14 minggu, sedangkan vaksin kedua diberikan dengan jarak 4 minggu dari vaksin pertama dan batas usia pemberian 24 minggu.

Sementara, vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak tiga kali, yaitu di usia 6-14 minggu, dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jarak 4-10 minggu dari jarak sebelumnya dengan batas usia pemberian 32 minggu.

Baca Juga: Tips Aman Imunisasi Anak Saat Pandemi Corona  

  1. Imunisasi Influenza

Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI, vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan dan diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary imuunization) pada anak usia kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 ml. untuk anak usia 36 bulan atau lebih, dosis 0,5 ml.

  1. Imunisasi Campak

Vaksin campak diberikan pada usia 9 bulan dengan vaksin lanjutan di usia 18 bulan dan 6 tahun. Namun, vaksin kedua tidak perlu diberikan bila sudah mendapatkan vaksin MMR.

  1. Imunisasi MMR/MR

Vaksin MMR terdiri dari tiga jenis virus yang dilemahkan, untuk melawan penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan campak Jerman/rubella (German measles).

Jika sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, vaksin MMR/MR diberikan pada usian 15 bulan (minimal interval 6 bulan). Bila pada usia 12 bulan mendapatkan vaksin campak, dapat diberikan vaksin MMR/MR.

  1. Imunisasi Varisela

Vaksin varisela diberikan pada setelah usia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

  1. Imunisasi Human Papilloma Virus (HPV)

Vaksin HPV diberikan mulai usia 10 tahun. Terdapat dua jenis vaksin HPV, yaitu HPV bivalen yang diberikan dengan jadwal 0, 1, dan 6 bulan. Lalu, vaksin HPV tetravalent dengan jadwal 0, 2, dan 6 bulan.

Baca Juga: Mengenali Vaksin Covid-19 dan Terapkan Disiplin 3M Bersama dr Reisa

  1. Imunisasi Japanese Encephalitis (JE)

Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya.

  1. Imunisasi Dengue

Vaksin dengue diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6, dan 12 bulan.

Catat jadwal dan jenis-jenis vaksinnya, ya, agar tidak terlambat!***

 

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler