Berapa Lama Masa Inkubasi Omicron dan Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Swab PCR? Ini Jawabannya!

15 Februari 2022, 11:23 WIB
Lama Masa Inkubasi Omicron dan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Swab PCR, Ketahui Informasinya Disini! /sehatnegeriku.kemkes.go.id

 

Cianjurpedia.com - Hasil penelitian Centers of Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat (AS), varian Omicron memiliki masa inkubasi lebih cepat daripada varian sebelumnya. 

Dikutip dari Health.com pada Selasa 15 Februari 2022, dari hasil penyelidikan CDC, masa inkubasi rata-rata Omicron, antara paparan dan timbulnya gejala, hanya 73 jam, atau sekitar tiga hari.

Ahli Epidemiologi Melissa Hawkin, PhD, merekomendasikan waktu yang tepat untuk melakukan tes Covid 19, yaitu swab PCR, adalah tiga hari setelah kemungkinan terpapar Omicron. 

Hal tersebut perlu dipahami dan dilakukan guna untuk menghindari penularan Covid 19 varian Omicron lebih luas lagi, kepada orang lain.

Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Mengawali Badminton Asia Team Championship 2022 dengan Baik, Menang Dua Set Langsung

Ketika virus menginfeksi tubuh, biasanya tidak langsung mengalami gejala, karena patogen sering membutuhkan waktu untuk menginfeksi cukup banyak sel tubuh, sampai akhirnya timbul gejala dan sakit. 

Periode antara infeksi awal dan gejala pertama penyakit, disebut masa inkubasi.

Masa inkubasi yang lebih pendek, dapat berarti virus menjadi lebih cepat menular, sehingga menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. 

Catatan pentingnya adalah, jika pernah melakukan kontak dengan seseorang yang positif atau memiliki gejala Covid 19, sebaiknya tetap di rumah selama beberapa hari. 

Baca Juga: Tim Putri Indonesia Siap Hadapi Hongkong di Badminton Asia Team Championships 2022 Hari Ini

Lakukan isolasi mandiri (Isoman) sekitar tiga hari, sampai tahu pasti apakah ada gejala penularan atau tidak yang ditimbulkan oleh tubuh. 

"Jangan abaikan pilek, sakit tenggorokan , atau sakit kepala, karena itu adalah gejalanya, terutama setelah terpapar," kata Hawkins.***




Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Health

Tags

Terkini

Terpopuler