Amankah Bila MSG Dikonsumsi oleh Anak? Simak Penjelasannya

2 Agustus 2022, 16:23 WIB
Ilustrasi - Anak makan /Pexels/Alex Green


Cianjurpedia.com – Monosium glutamat atau disingkat menjadi MSG, dikenal sebagai penyedap rasa yang biasanya ditambahkan saat memasak makanan.

Zat aditif ini berguna untuk menambahkan ‘rasa gurih’ (dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah umami) karena kandungannya yang merupakan senyawa gabungan dari garam natrium, asam amino glutamat, dan air.

Lantas, amankah bila MSG dikonsumsi oleh anak? Berikut adalah penjelasan dari dokter spesialis anak Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Ardi Santoso yang dilansir Cianjurpedia.com dari laman Antara.

Dalam penjelasannya, dr. Ardi mengizinkan orang tua untuk memberikan berbagai cita rasa pada makanan bayi dan anak, termasuk penggunaan MSG, dengan syarat masih dalam kadar yang secukupnya.

Baca Juga: Program Desa Digital, Komitmen Pemprov Jabar untuk Memperluas Jaringan Internet Hingga Menjangkau 5.300 Desa

“MSG aman untuk dikonsumsi semua tahapan manusia, bahkan bayi pun memiliki kemampuan metabolik yang sama dengan orang dewasa. Kadar keamanan MSG dijelaskan dalam Permenkes dan Peraturan BPOM dengan batasan secukupnya,” terang dr. Ardi.

Adapun kadar keamanan MSG telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, yang menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa.

MSG yang memiliki cita rasa gurih ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofermentum yang menghasilkan asam glutamat. Setelahnya, dilakukan penambahan garam sehingga bentuknya jadi mengkristal.

Lebih lanjut, dr. Ardi juga menjawab berbagai mitos negatif terkait MSG itu sendiri, bahwa dalam penelitian tidak ditemukan bukti valid perihal MSG yang diduga berdampak serius pada kesehatan manusia. Ia bahkan menekankan bahwa sebenarnya sejak dini tubuh manusia sudah familiar dengan zat tersebut.

“Sebenarnya, secara alami asam glutamat terdapat di dalam tubuh kita dan bahan makanan yang mengandung protein, seperti susu, termasuk ASI yang memiliki asam glutamat. Asam glutamat adalah bagian dari protein yang penting untuk pertumbuhan fungsi saraf,” jelas dr. Ardi.

“MSG memiliki peran untuk membantu pencernaan, mengontrol nafsu makan, strategi diet rendah garam, membantu proses pencernaan di mulut, hingga menjaga kesehatan mulut,” tambahnya.

Baca Juga: Berikut Syarat Ikut Upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Salah Satunya Sudah Vaksin Booster

Selain memperhatikan cita rasa makanan yang variatif, para orang tua juga harus mengenalkan tekstur dan menu yang beragam kepada sang buah hati. Lakukan hal tersebut secara perlahan, sesuai dengan tahapan dan usia anak.

Hal-hal terkait panduan soal makanan pendamping ASI (MPASI) dapat dilihat dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang umumnya pasti sudah dimiliki oleh setiap orang tua di Indonesia.

Sesuai rekomendasi dari WHO, Kementerian Kesehatan RI menetapkan Buku KIA sebagai alat pencatatan kesehatan ibu dan anak di tingkat keluarga. Buku KIA sendiri tersedia dalam bentuk elektronik dan dapat diunduh melalui link berikut:

Link Buku KIA bagian Ibu: https://drive.google.com/file/d/18gAHiVTI3Nlo2u7BAoBCTnkwW3iL6HnX/view

Link Buku KIA bagian Anak: https://gizi.kemkes.go.id/katalog/buku-kia.pdf

Jadi, sudah terjawab ya soal aman atau tidaknya memberikan MSG kepada anak. Jangan lupa share artikel ini ke orang-orang terdekat agar informasi bermanfaat ini juga sampai ke mereka. Terima kasih, ya!***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler