Cek Fakta! Benarkah Mandi Sauna Setelah Berolahraga Baik untuk Kesehatan Jantung?

1 September 2022, 11:25 WIB
Ilustrasi mandi sauna. Cek Fakta! Benarkah Mandi Sauna Setelah Berolahraga Baik untuk Kesehatan Jantung? /Pixabay/

 

Cianjurpedia.com – Berolahraga secara rutin dipercaya dapat menjaga kebugaran tubuh serta meningkatkan kesehatan jantung. Apalagi jika setelah berolahraga ditambah dengan aktivitas yang dapat memaksimalkan manfaatnya, misalnya mandi sauna. 

Berdasarkan salah satu penelitian, bahwa mandi sauna usai berolahraga memiliki manfaat yang baik untuk jantung.

Sementara pada penelitian di tahun 2015, dipaparkan bahwa mandi sauna juga sering dikaitkan dengan penurunan risiko kardiovaskular yang fatal dan semua penyebab kematian.

Langsung saja, mari cek faktanya, benarkah mandi sauna setelah berolahraga baik untuk kesehatan jantung?

Mandi sauna sendiri merupakan terapi panas pasif yang biasanya digunakan untuk relaksasi, kesehatan, dan kesenangan.

Baca Juga: Cek Fakta! Benarkah Kelebihan Lingkar Pinggang Menandakan Tingkat Risiko Gagal Jantung Lebih Tinggi

Pada studi observasional terpisah yang dilakukan tahun 2018, ditemukan fakta bahwa tingkat kebugaran kardiorespirasi (CRF) seseorang akan meningkat setelah sauna tiga hingga tujuh kali dalam satu pekan.

Di sisi lain, telah dilakukan studi terbaru dari Universitas Jyväskyl, Finlandia. Dalam studi tersebut dilakukan uji coba kontrol acak (RCT) untuk mengetahui efek mandi sauna dan berolahraga.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa gabungan antara mandi sauna dan berolahraga rupanya dapat meningkatkan kesehatan jantung lebih dari sekadar berolahraga saja.

Sementara dalam American Journal of Physiology, para peneliti meneliti 48 peserta lelaki dan perempuan berusia antara 30 sampai 64 tahun.

Seluruh peserta tersebut memiliki gaya hidup yang jarang bergerak, yang peneliti definisikan mereka sebagai pekerja di balik meja sehingga aktivitas fisiknya kurang dari 30 menit sepekan.

Ke-48 peserta tersebut juga memiliki setidaknya satu faktor risiko kardiovaskular, seperti kolesterol tinggi, riwayat keluarga penyakit jantung koroner, hipertensi, obesitas, dan memiliki kebiasaan merokok.

Mereka diacak untuk masuk ke salah satu dari tiga kelompok perlakuan. Kelompok pertama diminta melakukan latihan teratur berdasarkan pedoman dan mandi sauna 15 menit setelah latihan.

Kelompok kedua berolahraga teratur berbasis pedoman saja, sementara kelompok ketiga masuk ke dalam kelompok kontrol.

Baca Juga: Cek Fakta! Benarkah Mengonsumsi Makanan Manis Sebelum Tidur Berbahaya?

Peserta di kelompok intervensi berolahraga tiga kali sepekan selama 60 menit, termasuk 10 menit pemanasan seluruh tubuh, 20 menit latihan ketahanan, dan 30 menit latihan aerobik.

Tim peneliti lantas memeriksa CRF yang diukur dengan pengambilan oksigen maksimal dan tekanan darah. Dalam pemeriksaan tersebut juga dilakukan pengukuran massa lemak, kadar kolesterol total, dan kekakuan arteri.

Setelah menganalisis hasil dari pemeriksaan tersebut, para peneliti menemukan kedua kelompok intervensi memiliki massa lemak yang lebih rendah dan CRF yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Sedangkan kelompok peserta yang mandi sauna dan olahraga mengalami peningkatan CRF yang signifikan.

Earric Lee, peneliti doktoral di Universitas Jyväskyl di Finlandia selaku penulis utama studi tersebut menjelaskan bahwa, ada peningkatan sensitivitas insulin dan kadar lipid darah tumpul (tidak lebih dari 60-90 menit).

Hal tersebut menandakan peluang ideal untuk intervensi konjungtif seperti terapi panas, termasuk kegiatan mandi sauna.

Agar efek yang diberikan terapi panas tidak terhenti dengan kondisi kebugaran peserta yang kian meningkat setelah olahraga teratur, Lee menginformasikan bahwa selama penelitian, tim peneliti meningkatkan suhu sauna setiap dua pekan sebesar lima derajat Celcius.

Baca Juga: Fakta Menarik Seputar Ikan Red Devil, Si Iblis Merah yang Agresif Sehingga Dilarang di Indonesia

Lee memahami umumnya orang-orang hanya memiliki akses ke sauna umum, jadi mereka tidak dapat mengubah suhunya.

“Dalam kasus seperti itu, mungkin lebih layak untuk meningkatkan frekuensi kunjungan dari waktu ke waktu,” jelas Lee sebagaimana Cianjurpedia.com lansir dari laman Medical News Today, Kamis, 1 September 2022.

Bagaimana? Setelah mengetahui fakta ini, apakah kalian jadi ingin mandi sauna usai berolahraga?***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler