Network
Cianjurpedia.com – Selain bahagia, saat anak mulai memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping ASI), orang tua juga diikuti rasa khawatir bertemu dengan drama Gerakan Tutup Mulut (GTM).
Istilah GTM ini dibuat oleh para orangtua pada saat sang buah hati mengalami masalah tidak mau makan. Pada fase ini, anak memilih menutup mulutnya dan menolak makanan yang diberikan orangtua.
Perasaan khawatir dan bingung pun bercampur menjadi satu. Pasalnya, orangtua khawatir jika anak tidak mau makan akan berimbas pada berat badan atau kesehatan sang buah hati.
Di sisi lain, orangtua juga dibuat kebingungan mencari cara supaya anaknya tidak GTM dan mau kembali makan.
Baca Juga: Sering Dihina Tetangga Julid, Anak Supir Angkot Buktikan Bisa Lulus Kuliah di Luar Negeri
Dilansir dari The Asianparent, dokter spesialis anak Meta Hanindita mengatakan, sekitar 50 hingga 60 persen orangtua yang mengaku anaknya memiliki masalah makan.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata hanya 20 hingga 30 persen yang anaknya benar-benar ada masalah makan. Lalu, dari 20 hingga 30 persen itu pun hanya 1 hingga 2 persen yang memang memiliki gangguan makan serius.
Lalu, sebenarnya apa sih yang menyebabkan gangguan makan pada anak atau GTM?
