Kebanyakan Orang Indonesia Berhubungan Seksual Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi

- 11 Agustus 2022, 16:43 WIB
Ilustrasi alat kontrasepsi kondom.
Ilustrasi alat kontrasepsi kondom. /Pixabay/Anqa/



Cianjurpedia.com – Sekitar dua pertiga masyarakat Indonesia melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi mengundang tingginya angka kehamilan di luar nikah dan meningkatkan risiko penularan penyakit seksual.

Menurut hasil penelitian HonestDocs, platform penyedia informasi kesehatan, hanya 33 persen responden yang menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan intim, lalu 67 persen lainnya tidak.

Kebanyak orang Indonesia tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam melakukan hubungan seksual karena berbagai alasan, seperti mengurangi kepuasan (kenikmatan) hubungan seks, takut efek samping, mencoba hamil, dan lain-lain.

Riset nasional bertujuan mengidentifikasi metode dan pola kontrasepsi terpopuler di Indonesia melibatkan 13.506 responden dari berbagai usia, dengan proporsi responden wanita 51 persen dan pria 48 persen, dan sebagian besar berusia 25-34 tahun.

Baca Juga: Grup KPop ASTRO Akan Tampil di Birukan Langit Indonesia Festival 2022, KVIBES Juga Hadirkan UN1TY, dll

Penelitian ini juga menemukan tingkat penggunaan kontrasepsi terendah di daerah Bengkulu, Aceh, Yogyakarta dan Banten, jelas HonesDoc dalam pernyataannya.

Angka penggunaan kontrasepsi ini cukup mengkhawatirkan, terutama pada angka kehamilan remaja Indonesia di luar nikah kerap meningkat lebih dari 500 kasus setiap tahun.

“Kami membuat riset ini dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kontrasepsi. Selain efektif mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, alat kontrasepsi juga penting digunakan untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual (IMS),” ucap tim dokter HonestDocs.

Sebab itu, tim HonestDocs selalu memberikan pemaparan yang sangat akurat tentang kesehatan reproduksi dan metode kontrasepsi melalui website yang telah didukung oleh tenaga medis.

“Harapannya, kami dapat meningkatkan pengetahuan umum masyarakat, terutama anak muda yang aktif secara seksual,” ucap mereka menambahkan.

Kondom memiliki tingkat efektivitas hingga 98 persen untuk pencegahan kehamilan dan menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan penyakit seksual.

Kondom sangat praktis, mudah ditemukan di toko dan harganya masih terjangkau. Berdasarkan riset, kondom paling banyak digunakan oleh anak muda yang berusia dari 18-24 tahun (78 persen) dan remaja 12-17 tahun (72 persen).

Setelah kondom, alat Intrauterine Device (IUD) juga menjadi pilihan kedua responden (8,9 persen) dan tingkat efektivitas yang hamper sempurna yaitu 99,8 persen.

Baca Juga: Han So Hee Posting Lukisan yang Membuat Penggemar Khawatir Tentang Kondisinya

Pil KB juga memiliki tingkat efektivitas hingga 9 persen menjadi alat kontrasepsi ketiga yang sangat populer di Indonesia (7,4%). Sisanya, orang kebanyakan memilih berbagai alat kontrasepsi lain, seperti suntik KB (5 persen), tubektomi/ sterilisasi (3,1 persen), KB implant (1,5 persen), ejakulasi di luar (1,1 persen), vasektomi pria (0,6 persen), spermisida (0,6 persen) dan diafragma (0,6 persen).

Alat kontrasepsi juga memiliki kelebihan dan kekurangan dengan tingkat efektivitas yang berbeda. Sebab itu, sangat penting bagi semua pasangan di Indonesia untuk mengetahui tentang informasi alat kontrasepsi yang dipilih.

Kini platform HonestDocs melayani lebih dari 20 juta pengguna aktif setiap bulannya dan didirikan pada tahun 2017.*

Sumber: Antara

Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x