Network
Cianjurpedia.com - Rabies merupakan infeksi virus yang menyerang susunan syaraf pusat, biasanya ditularkan oleh hewan yang terinfeksi, melalui gigitan, cakaran, atau jilatan pada kulit yang terluka, atau selaput lendir seperti mukosa mata dan mulut. Namun, virus ini tidak dapat masuk melalui kulit yang utuh.
Penyakit rabies disebabkan oleh Lyssavirus, yang merupakan virus neurotropik, karena menyerang sel-sel syaraf dan memengaruhi struktur sistem syaraf pusat. Virus itu dapat ditularkan melalui perantara hewan, seperti anjing, monyet, atau kucing. Pada kasus seperti itu dikenal dengan istilah Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR).
Penderita rabies umumnya akan mengalami gejala seperti demam, mual, sakit tenggorokan, sakit kepala, gelisah, takut air (hydrophobia), takut cahaya (photophobia), dan air liur berlebihan (hipersalivasi).
Hingga saat ini belum ada pengobatan efektif untuk menyembuhkan rabies. Melansir dari unggahan akun Instagram resmi Dinas Kesehatan Kota Semarang @dkksemarang pada Selasa, 20 Juni 2023, namun ada tiga langkah utama untuk dapat mencegahnya:
Baca Juga: Simak 8 Tips Aman Bawa Kucing Kesayangan Mudik Naik Mobil ke Luar Kota, Pastikan Anabulmu Sehat
- Pastikan hewan dalam kondisi sehat dan selalu mendapatkan vaksinasi rutin sesuai anjuran;
- Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit. Virus rabies mudah mati oleh sinar matahari, pengaruh keadaan asam-basa, dan zat pelarut lemak, salah satunya air sabun. Oleh karena itu, sangat penting melakukan pencucian luka dengan sabun sesegera mungkin, untuk membunuh virus rabies yang berada di sekitar luka gigitan;
- Jika digigit oleh hewan yang memiliki ciri rabies, segera melapor dan pergi ke puskesmas atau rumah sakit, atau Rabies Center terdekat, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Melansir dari Petunjuk Teknis Surveilans Epidemiologi Rabies pada Manusia di Indonesia milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2017, sekitar 98% dari seluruh penderita rabies di Indonesia, tertular melalui gigitan anjing.
