Ada Isu Penjarahan, Polda Sulbar Kawal Distribusi Logistik untuk Korban Gempa

17 Januari 2021, 20:46 WIB
Para pengungsi korban gempa di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat mulai mendapatkan bantuan dari para relawan. /Antara

Cianjurpedia.com - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat memperketat pengamanan di perbatasan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju. Pengamanan dilakukan menyusul adanya informasi penjarahan bantuan logistik untuk korban gempa daerah tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan, seperti dikutip dari ANTARA mengatakan soal adanya penjarahan bantuan logistik. Menurut Syamsu hal itu terjadi karena masyarakat sekitar khawatir tidak mendapat bantuan logistik.

Untuk menghindari kemungkinan terjadi perampasan maka polisi melakukan pengawalan bantuan logistik yang dikirim ke daerah bencana.

Baca Juga: Update Gempa Sulawesi Barat, 73 Meninggal Dunia dan 37.850 Orang Mengungsi

“Diperketat dan setiap hari ada pengaman untuk wilayah perbatasan di Majene dan Mamuju. Personel ditempatkan di Pos Malunda,” ujar Syamsu Ridwan.

Ia juga mengimbau para donatur yang hendak mengirimkan bantuan logistik dan bantuan lainnya untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan agar distribusi bantuan itu sampai kepada yang berhak.

“Bagi donatur atau warga yang ingin mengirimkan bantuan agar meminta bantuan pengawalan di polres-polres yang dilintasi sebelum masuk di Majene dan Mamuju,” katanya.

Baca Juga: Letusan Gunung Semeru Akibatkan Sembilan Kecamatan di Probolinggo Tertutup Abu

Sebelumnya, video penjarahan bantuan logistik kemanusiaan yang dibawa tim SAR Peduli Dakwah Makassar dan tim SAR Muhammadiyah dijarah warga setempat di perbatasan Majene dan Mamuju sempat viral.

Tim Peduli Dakwah Sulhaeli Syamsuddin menyebutkan lokasi kejadian di Tappalang, Kabupaten Majene.

Warga tidak sabar menanti pembagian sembako, kemudian memaksa seluruh armada pengangkut berhenti dengan memasang penghalang di jalan, bahkan sejumlah warga membawa senjata tajam.

Baca Juga: Update Longsor Sumedang, Total 32 Korban Ditemukan Meninggal Dunia 

Seorang sukarelawan berbaju oranye sempat melarang agar warga tidak mengambil semua barang. Namun, yang bersangkutan malah diserang hingga diancam dengan senjata tajam.

Sulhaeli Syamsuddin membantah korban yang diserang warga mengeluarkan kata-kata kasar kepada warga sehingga menjadi pemicu penyerangan.***

 

Editor: Cecep Mahmud

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler