Mayoritas Kasus Positif Varian Omicron Terjadi di Jakarta, Pemerintah Siapkan Strategi Khusus

16 Januari 2022, 21:58 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin /Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden

Cianjurpedia.com – Sekitar 90 persen kasus transmisi lokal varian Omicron di Indonesia terjadi di DKI Jakarta. Dengan demikian, untuk mengantisipasi lonjakan kasus varian Omicron di Ibukota, pemerintah telah mempersiapkan strategi-strategi khusus.

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah dengan melakukan pengetatan disiplin protokol kesehatan yang didukung oleh implementasi aplikasi PeduliLindungi.

Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat upaya testing dan tracing dengan bantuan dari TNI/Polri.

Informasi tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers virtual usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, Minggu 16 Januari 2022.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Prediksi Puncak Varian Omicron di Indonesia Akan Terjadi pada Periode Februari-Maret

“Kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron ini. Kita harus memastikan di kita bisa menanganinya perang menghadapi Omicron di DKI Jakarta ini,” ujar papar Menkes Budi, sebagaimana yang dikutip dari setkab.go.id.

Lebih lanjut Menkes menjelaskan, “Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan, walaupun kita tidak usah panik tapi harus hati-hati dan waspada. Prokes di Jakarta harus ditingkatkan, penggunaan PeduliLindungi juga harus diperketat. Testing, tracing, dan isolasi terpusatnya harus kembali ditingkatkan."

Kemudian, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, serta tidak bepergian ke luar negeri untuk keperluan yang tidak esensial.

Baca Juga: Hasil Proliga 2022 Tim Putri, Jakarta Pertamina Fastron Petik Kemenangan Kedua Atas Jakarta Elektrik PLN 3-1

Menkes mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk mengurangi laju penularan varian Omicron yang akan naik sangat tinggi dan sangat cepat di DKI Jakarta serta daerah penyangga ibu kota dalam beberapa minggu ke depan.

Selanjutnya, Menkes menjelaskan, pemerintah juga akan mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster bagi masyarakat Jabodetabek agar mereka siap menghadapi gelombang varian Omicron yang cepat dan tinggi ini.

Kemudian di sisi perawatan, pemerintah juga sudah mempersiapkan obat-obatan untuk pasien COVID-19. Menkes menyampaikan, sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir sudah tersedia di Indonesia. Tak hanya itu, obat ini juga akan segera diproduksi di dalam negeri.

Baca Juga: The Daddies Harus Puas Menjadi Runner Up India Open 2022 Usai Melawan Tuan Rumah Selama 43 Menit

“Kita sudah dalam proses mendatangkan Paxlovid juga, ini antivirus dari Pfizer, yang mudah-mudahan bisa datang di bulan Februari sehingga pada saat nanti terjadi lonjakan, obat-obatannya pun sudah siap,” ujar Menkes.

Selanjutnya, pemerintah juga mengupayakan agar obat-obatan COVID-19 ini juga dapat tersedia di apotik yang disesuaikan dengan jenis obat tersebut.

“Arahan Bapak Presiden, agar dipastikan obat-obatan ini bukan hanya tersedia di puskesmas atau rumah sakit pemerintah tapi juga tersedia di apotek-apotek. Memang sesuai dengan jenis obatnya, mana yang bisa dibeli umum, obat mana yang harus dibeli mendapatkan resep dokter, mana obat mana yang hanya bisa diberikan melalui perawatan rumah sakit,” pungkasnya.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler