Demo Menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Berakhir Rusuh di Beberapa Daerah

8 Oktober 2020, 15:09 WIB
Sejumlah kendaraan bermotor terbakar saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja /PIKIRAN-RAKYAT.COM/JurnalPalopo

Cianjurpedia (CP), Gelombang unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia diwarnai kerusuhan. massa demo yang terdiri dari buruh, mahasiswa, serta masyarakat terus berdatangan mendatangi gedung DPRD setempat.

Seperti yang dikutip dari fixbanjarmasin.com, pada jam 10.00 WITA massa aksi turun kejalan dan mulai rusuh juga terjadi aksi dorong dorongan antara massa demo dengan aparat kepolisian yang mengamankan demo.

Sementara di Jember dari pantauan portal Jember, massa demo yang berada di gedung DPRD Jember mulai menarik kawat berduri barikade dan sebagian massa juga melempari gedung DPRD dengan benda tumpul dan batu.

Baca Juga: Polisi Amankan Sekelompok Pemuda Saat Melakukan Unjuk Rasa di DPRD Cianjur

Di wilayah Palopo, Sulawesi Selatan. Sejumlah fasilitas di gedung DPRD Palopo rusak parah. Mulai dari kaca pos yang pecah hingga beberapa sisi gedung dilalap api. Seperti yang dikutip dari jurnalpalopo.com, selain gedung juga beberapa kendaran polisi berupa motor ikut terbakar.

Baca Juga: Mahasiswa Dan Buruh Kembali Sambangi DPRD Cianjur Tolak UU Omnibus Law

Pengunjuk rasa yang menolak UU Omnibus Lawa Cipta Kerja terluka saat terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian. beberapa diantaranya harus mendapatkan perawatan, bahkan seorang mahasiswa menjadi korban penembakan dalam aksi tersebut.

Aksi penolakan terhadap disahkannya UU Cipta Kerja di Subang masih berlangsung, dari pantauan aksarajabar.com, massa yang datang memadati alun-alun Subang mulai memanas. Satu Polisi terluka kena lemparan batu dari massa, hingga sekarang aksi unjuk rasa terus bergulir. 

Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja juga terjadi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Massa semakin memadati Jalan Raya Pemuda, massa mulai merusak kawat berduri dan membakar ban bekas. Tak hanya itu masa semakin bergerak maju ke depan hingga Gedung Negara Grahadi dihujani lemparan botol air mineral.

Aksi demonstrasi mahasiswa di Cirebon menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) atau Omnibus Law di Cirebon berujung bentrok dengan aparat keamanan, Kamis 8 Oktober 2020.

Seperti yang dilaporkan portalmajalengka.com, mahasiswa yang sebelumnya melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Cirebon Jalan Siliwangi, dipukul mundur aparat kepolisian. Aksi saling serang tak terelakan antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian.

Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa. Sementara pihak pegunjuk rasa melempari dengan batu ke arah polisi. Aksi saling serang terus berlangsung hingga ke Jalan Kartini. Banyak di kalangan mahasiswa mengalami luka-luka saat bentrokan berlangsung.

Kericuhan sempat mereda setelah kedua belah pihak bernegoisasi. Akhirnya mahasiswa diperbolehkan kembali berunjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Cirebon.

Di Malang, Aksi Tolak Undang-Undang (UU) Omnibuslaw yang terdiri dari mahasiswa dan buruh hari ini, Kamis (8/10/2020) diwarnai kericuhan. Seperti yang dilaporkan portalsurabaya, tampak massa yang tergabung dalam Aliansi Malang Melawan melempari gedung DPRD Kota Malang dengan Flare dan barang yang mereka temukan, sehingga menyebabkan kaca pintu masuk gedung DPRD Kota Malang pecah.

Massa kemudian merangsek masuk ke gedung DPRD Kota Malang dengan meloncati pagar. Tampak ratusan polisi yang mengamankan kewalahan menghalau massa aksi tersebut, sehingga terpaksa pihak kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata.***(Cecep M/Cianjurpedia)

 

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler